SURABAYA, MEMORANDUM-Nama Dr Lia Istifhama MEI memang menjadi new comer dalam pemilihan DPD RI tahun 2024 ini. Namun keponakan Khofifah Indar Parawansa tersebut terus panen postive vibes usai memviralkan serta menggaungkan peran cantik dan tolak beauty privilege.
Hasilnya, pada pencalonan Ning Lia sebagai senator menempatkan dirinya di urutan ke-3 dalam perolehan suara terbanyak calon DPD RI Dapil Jawa Timur berdasarkan real count sementara KPU, Senin, 19 Februari 2024.
Ning Lia pun menegaskan bahwa salah satu tujuannya maju sebagai calon DPD RI adalah didasarkan kesadarannya atas peran kaum perempuan.
BACA JUGA:SSC: Caleg Gagal Harus Lapang Dada dan Berjiwa Besar
"Kita memiliki peran. Baik politik maupun jabatan publik lainnya adalah momentum kaum perempuan untuk memperluas kebaikan dan kemaslahatan," katanya dihubungi.
BACA JUGA:Berdasarkan Real Count KPU, Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur 1 Ini Berpeluang Lolos ke Senayan
Tingginya antusias masyarakat Jawa Timur dalam memilih Ning Lia tak terlepas dari rekam jejaknya. Deretan penghargaan yang diterima Ning Lia merupakan pembuktian bahwa kerja keras tidak akan menipu hasil.
Aktivis Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga putri mantan Komandan Banser Jatim, alm KH Masykur Hasyim ini mengungkapkan jika hasil perhitungan suara sebagai calon DPD RI harus dikawal bersama agar marwah jujur dan adil tetap terjaga di dalam demokrasi ini.
"Dibutuhkan peran masyarakat bersama-sama untuk mengawal proses pemilu yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil," tandasnya.
Seperti diketahui, kemunculan Ning Lia dalam dunia politik bukan sekonyong-konyong atau modal tampang cantik saja.
Namun dia telah melalang buan. Rekam jejak Ning Lia pun dapat diakses di laman Google. Profil Ning Lia juga dapat diketahui melalu akun Wikipedianya.
Ning Lia mengaku sudah aktif berorganisasi sejak muda. Alumni PMII Surabaya ini tak hanya mewarnai tapi dia menduduki jabatan strategis di antaranya sebagai sekretaris MUI Jatim, ketua perempuan Tani HKTI Jatim, PW Fatayat NU Jatim, dan PW LTN NU Jatim.
Soal tampil di depan publik, sudah seperti makanan Ning Lia Istifhama sehari-hari. Pun sebagai akademisi dan seorang dosen, Ning Lia kerap menjadi narasumber dalam banyak event atau kegiatan yang menyasar generasi Z, seperti seminar di lingkungan kampus, PMII, Kopri, dan IPNU-IPPNU.
Maklum, kecerdasan Ning Lia dikuatkan dari pendidikan strata satu yang ditempuhnya di tiga universitas sekaligus. Yakni, FISIP Universitas Airlangga, Fakultas Muamalah UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Fakultas Dakwah STID Taruna Surabaya.
Capaian tersebut belum termasuk program Magister Ekonomi Islam yang ditempuhnya di UIN Sunan Ampel Surabaya dan kini berlanjut dalam program doktoral bidang Ekonomi Islam di tempat yang sama.