SURABAYA, MEMORANDUM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk dua tersangka perusakan pagar batu-batu Kenjeran. Tersangka berinisial H (36) dan M (48), di tahanan Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Saat itu, suasana haru menyelimuti ruang tahanan Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Kedua tersangka sempat mengucapkan permohonan maaf kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Mereka berharap, aksi perusakan yang dilakukannya saat itu bisa dimaafkan.
BACA JUGA:PKL Batu-Batu Kenjeran Kembali Berjualan, Tarif Jukir Liar Cekik Pengunjung
Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri itu duduk bersama dan memaafkan keduanya. Cak Eri turut menyampaikan rasa empati, karena mereka masih memiliki tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Sebenarnya itu pak (kawasan Kenjeran), mau saya buat untuk menyenangkan warga Surabaya. Nah, nanti di sana saya minta tolong dijaga wilayah yang di sana, agar nanti SIB (Sentra Ikan Bulak) itu ramai semua,” tutur Cak Eri.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bersihkan Sampah Sisa Lapak PKL Pantai Batu-Batu Kenjeran
Cak Eri menyampaikan kepada mereka, setelah menjalani proses hukum dapat ikut serta menjaga keamanan, serta kenyamanan warga di wilayah sekitar SIB. Tujuannya, agar perekonomian warga di kawasan wisata tersebut bisa semakin baik lagi ke depannya.
“Nanti, nggak usah jualan sampai di luar-luar, biar nanti yang di dalam (SIB) ramai semua. Nah, nanti yang jaga panjenengan,” ujar Cak Eri.
BACA JUGA:PKL Kenjeran bersitegang dengan Satpol PP Surabaya
Dirinya berharap, peristiwa perusakan pagar batu-batu Kenjeran waktu itu bisa dijadikan pelajaran, agar tidak terjadi lagi hal serupa di kemudian hari.
“Yawes, saya nanti nyuwun tolong ke Pak Kapolres, nanti insyaAllah sama Pak Kasat ditangguhkan (hukumannya), kita selesaikan. Panjenengan nanti kembali ke keluarga, setelah itu aku titip, menjaga wilayah ini,” harapnya.
Dia juga meminta kepada Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser untuk melibatkan keduanya untuk bersama-sama menjaga keamanan wilayah tersebut.
“Nanti biar SIB itu ramai, kalau ramai kan bisa menyenangkan warga sekitar situ juga. Kalau di sini (batu-batu) ada yang jualan, kemudian di SIB sepi gimana? Gimana pun panjenengan tetap saudara saya, saya juga minta maaf,” tuturnya.
Ia yakin dan percaya, keduanya adalah orang yang baik dan bisa menjaga kawasan SIB sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga Bulak ke depannya.
BACA JUGA:Identitas Enam Terduga Perusak Pagar Pantai Kenjeran Dikantongi, Kerugian Ditaksir Rp 20 Juta