Tantangan Faham Radikalisme dan Gerakan Anti Pancasila

Minggu 03-02-2019,16:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Saat ini kalangan pemuda dan pelajar menghadapi tantangan Paham Radikalisme dan Gerakan Anti Pancasila. Jika dibiarkan, akan membahayakan NKRI. Penegasan ini, disampaikan Ketua Umum DPP PA Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI), Soenarwan Marhaendra di hadapan peserta Dies Natalis ke-60 dan pengukuhan DPP PA GSNI Jatim, di Hotel Narita,  Minggu (3/2). "Paham Radikalisme dan Gerakan Anti Pancasila menjadi tantangan serius bagi kaum muda dan Jajaran DPP PA GSNI Jatim," papar Soenarwan. Soenarwan melanjutkan, dirinya merasa miris dengan kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini. Dimana banyak generasi muda yang jauh terlibat ke dalam gerakan paham radikalisme dan gerakan anti Pancasila dan berniat mengganti dengan ideologi yang lain. "Saatnya para pemuda berani melakukan perlawanan secara ideologis, dengan memperdalam wacana terkait ideologi bangsa serta membangun lingkaran kader nasionalis yang kuat," paparnya. Hadir dalam kesempatan Dies Natalis tersebut diantaranya pendiri GSNI, Djoko Soemadyo, Ketua DPN PA GSNI, Soenarto Sardhiatmodjo, sesepuh GSNI Jatim, J. Subekti, Perwakilan DPN PA GSNI Bambang Yudho, Perwakilan Kaum Perempuan Nasionalis, Noviana Yaniar. Soenarwan melanjutkan, dalam menindaklanjuti agenda besar ideologis, GSNI akan segera melaksanakan kaderisasi dengan kategorisasi yang disesuaikan dengan usia. Yakni kaderisasi usia 20-35 tahun, 36 - 50 tahun dan diatas 50 tahun. Setiap jenjang usia memiliki kurikulum kaderisasinya masing-masing. "Seluruh warga bangsa Indonesia pada usia berapapun memiliki tanggungjawab moral terhadap perlawanan kepada Paham Radikalisme dan Gerakan Anti Pancasila," pungkas Soenarwan. (day/yok)

Tags :
Kategori :

Terkait