SIDOARJO, MEMORANDUM - Ulah oknum pesilat kembali meresahkan warga Sidoarjo. Dua hari berturut-turut berkonvoi dan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.
Salah satunya melakukan pengeroyokan. Korbannya adalah santri pondok pesantren (ponpes) di Buduran, yakni HD (18).
BACA JUGA:4 Pemuda Dikeroyok Pesilat di Surabaya, 3 Terduga Pelaku Diamankan Jatanras
Korban dikeroyok pesilat hingga tak sadarkan diri saat ngopi di pinggir Jalan Raya Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Selasa, 16 Januari 2024, dini hari.
Pengurus Pondok Pesantren Al Khoziniy, Syafik, membenarkan pengeroyokan yang dialami HD, santri Ponpes Al Khoziniy.
BACA JUGA:Aksi Anarkis Oknum Pesilat di Surabaya, Warga Minta Cabut Keanggotaan
"Kalau kronologinya masih belum diketahui secara pasti dan ini masih menggali informasi," katanya, Selasa, 16 Januari 2024.
BACA JUGA:Gerombolan Pesilat di Surabaya Lukai Warga, Praktisi: Perlu Dijerat Hukum agar Jera
Kabar pengeroyokan yang menimpa salah satu santrinya tersebut diketahui saat pengurus ponpes mendapatkan telepon dari masyarakat yang menginformasikan ada salah satu santrinya terkapar dan tidak sadarkan diri di pinggir jalan.
Mendapati kabar tersebut, pihak keamanan dan pihak kesehatan dari ponpes datang ke lokasi kejadian untuk memastikan hal itu.
BACA JUGA:2 Warga Gayungan Dikeroyok Gerombolan Pesilat yang Konvoi di Jalan Gubernur Suryo
Setelah dicek ternyata benar bahwa korban adalah santri Ponpes Al Khoziny. Selanjutnya pihak ponpes langsung membawa korban ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan.
"Korban merupakan santri asal Bangka Belitung. Ini nanti akan diadakan rembukan dengan petinggi dari perguruan silat untuk membahas hal tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Anggota Jatanras Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tunjungan
Informasi yang viral di media sosial, seorang remaja terkapar di pinggir Jalan Raya Tebel, Gedangan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan tidak mengenakan pakaian, hanya mengenakan sarung.