MOJOKERTO, MEMORANDUM - Program Tilik Deso Mirsani Masyarakat (Bulik Soima) terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Kali ini, pelaksanaan Bulik Soima berlangsung di salah satu rumah keluarga penerima manfaat (KPM), Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.
Program Bulik Soima yang dipusatkan di salah satu rumah KPM Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI dan diikuti sebanyak 60 KPM ini, sebagai upaya Pemkab Mojokerto dalam mendengarkan keluhan dari masyarakat.
Para peserta juga dijelaskan terkait makanan yang mengandung kaya gizi dan protein. Juga dipaparkan pentingnya pemenuhan gizi terhadap balita maupun orang dewasa.
BACA JUGA:Kapolres Mojokerto Serahkan Buku Saku Netralitas Polri di Pemilu 2024
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, maka para orang tua wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
BACA JUGA:Alfamart di Mojokerto Ini 2 Kali Dibobol Maling, Pelaku Belum Tertangkap
"Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI," katanya, Selasa, 9 Januari 2024.
Ikfina menjelaskan, waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi. Agar bayi mendapatkan gizi yang baik dan tercukupi, maka orang tua diharapkan bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan.
"Karena kandungan ASI sendiri memiliki zat kekebalan tubuh yang membuat bayi tidak gampang sakit," jelasnya.
Ikfina memaparkan, ketika usia bayi diatas 6 bulan, maka boleh diberikan makanan pendamping. Semua orang tua ingin anaknya lebih mulia dari mereka. Tapi itu tidak bisa begitu saja, melainkan harus diupayakan.
"Baik gizi, stimulasi, dan pengasuhan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi luar biasa," paparnya.
Selain memberikan pemenuhan gizi terhadap balita, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga mengimbau, agar KPM bisa menerapkan pola hidup sehat, KPM harus mengerti pola makan yang baik dan benar, yaitu makan 3 kali sehari dan mengkonsumsi cemilan cukup 2 kali sehari antara makan pagi hingga siang dan antara makan siang hingga malam malam.
"Makan itu 1 porsi. Msalnya sarapan pagi, piring nasinya dibagi tiga. Nasinya 1/3 piring dan tidak boleh penuh, setelah itu ambil sayur dan sayur itu juga harus 1/3 piring dan jumlahnya harus sama dengan nasinya. kemudian sisanya dibagi dua, separuh diisi lauk dan separuhnya dikasih buah," imbaunya.
Ikfina juga meminta seluruh warga terus mengikuti program pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2), sehingga kedepannya para KPM dapat meningkatkan kesehatan dan ekonominya.
"Semua harus mengupayakan bagaimana kehidupannya selalu lebih baik dan itu harus kudu sehat, rekoso, dan berjuang," pungkasnya.