BOJONEGORO, MEMORANDUM-Setelah sepuluh tahun menanti sang buah hati yang tak kunjung datang, akhirnya menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi Puji Rahayu (30), warga asli Desa Saringembat, Singgahan, Tuban.
Tepat pada Bulan Juni 2023, Puji melahirkan anak pertamanya melalui persalinan sesar tanpa kurang suatu apapun dengan menggunakan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Puji dan suaminya terdaftar menjadi peserta JKN kelas tiga segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2022. Ia mengaku bersyukur karena semua biaya persalinan dijamin oleh BPJS Kesehatan tanpa serupiah pun ia mengeluarkan biaya tambahan.
BACA JUGA:Dua Kali Seminggu Harus Cuci Darah, Layanan Program JKN Ringankan Suami Suci
“Bulan Juni tahun 2023 sekitar pukul 05.00 WIB, saya masuk IGD untuk proses perangsangan pada salah satu RS di Kabupaten Bojonegoro yang kebetulan berbatasan dengan domisili rumah saya di Kecamatan Singgahan, Tuban. Saat itu kondisi air ketuban di dalam kandungan sudah keruh dan selama dua hari dirangsang namun masih belum ada perubahan. Mengingat sudah melewati beberapa hari dari perkiraan lahir maka dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Awalnya saya masih mempertahankan untuk dilakukan persalinan normal, namun demi keselamatan sang buah hati yang sudah kami tunggu sangat lama akhirnya saya dan suami menyetujui saran dokter,” cerita Puji.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tanamkan Budaya Antikorupsi dan Antigratifikasi dalam Program JKN
Puji lalu menceritakan jika operasi yang dilakukan berjalan dengan lancar dan bayinya pun sehat. Puji bersyukur dapat memanfaatkan layanan JKN saat persalinan sesar karena menurutnya sangat meringankan dan ia pun tidak ada tambahan iur biaya selama rawat inap.
“Sekarang saya baru sadar tentang manfaat Program JKN yang dulu saya pandang sebelah mata ternyata luar biasa sekali manfaatnya. Biaya persalinan yang begitu besar ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan jika saya hanya mengandalkan uang pribadi, dan tentunya akan membuat beban keluarga. Sekali lagi saya sangat bersyukur,” terang Puji.
Puji pun menuturkan jika saat menjalani rawat inap di rumah sakit, ia mendengar cerita dari ibu-ibu yang melahirkan dengan memanfaatkan layanan JKN. Puji tidak menyangka jika ternyata masyarakat sudah sangat percaya terutama saat sakit menggunakan layanan JKN.
“Ada salah satu peserta JKN yang satu ruangan dengan saya menceritakan jika selama masa kehamilan sampai dengan melahirkan tidak satu pun layanan JKN mengecewakan. Dokter dan perawat juga sangat cekatan dan ramah dalam memberikan pelayanan, bahkan tidak membedakan mana yang menggunakan layanan JKN ataupun yang tidak,” jelas Puji.
Puji juga mengaku sangat dimudahkan dengan Aplikasi Mobile JKN, terutama saat akan berobat ke faskes karena tidak perlu antre lama. Ia cukup mendaftar dari rumah untuk selanjutnya mendapatkan nomor antrean online sesuai daftar urutan.
“Kehadiran Aplikasi Mobile JKN ini sangat memudahkan dan membuktikan layanan JKN ini semakin bagus. Kalau dulu saat mau berobat saja masih harus banyak membawa persyaratan karena jika tidak lengkap maka tidak akan dilayani dan tidak perlu mengantre lama di faskes. Program JKN ini sangat luar biasa manfaatnya dan memudahkan pesertanya,” jelas Puji.
Puji selanjutnya berharap, jika Program JKN ini dapat selalu menemani masyarakat dalam menjamin layanan kesehatan. Puji juga menegaskan jika tidak kenal manfaat layanan JKN maka tidak akan pula mengatakan kebaikan-kebaikannya.
“Semoga bagi sanak saudara yang belum menjadi peserta JKN, tidak ada halangan untuk segera mendaftar. Tidak mengharapkan sakit, namun sehat saja saat sudah menjadi peserta JKN pun sudah dijamin layanan kesehatannya melalui skrining riwayat kesehatan. Keren ya BPJS Kesehatan dan tiada duanya,” tutup Puji. (top)