Pada hari itulah Memorandum bertemu Ahmad di warung kopi Tono. Ahmad berencana konsultadi ke PA soal proses pengajuan proses perceraian.
Tapi tidak jadi. Ahmad ragu karena belum ada kepastian dari Momon: apakah nantinya bersedia menikahi jandanya setelah dia ceraikan. Kami berpisah setelah tukar nomor telepon.
Tiga bulan tidak ada kabar, Memorandum yang kini kepo. Penasaran. Dua hari lalu Memorandum akhirnya mendatangi rumah Ahmad. Alhamdulillah ketemu.
Dia terlihat duduk di teras rumah yang bersih. Kelihatan dindingnya baru dicat dan lantainya diganti keramik. Tampak gres dan mengilap.
“Kok lama tidak kelihatan di warung Mas Tono?” tanya Memorandum basa-basi.
“Mas Tono siapa?” tanya Ahmad.
“Tempat kita ngopi dulu.”
“Ooo…”
“Mana istri Mas Ahmad?” tanya Memorandum. (jos, bersambung)