Oleh : Oskario Udayana Jemaah Resek mewariskan budaya leluhur dengan seni debus atau seni beladiri yang memperlihatkan kekebalan tubuh manusia. Mayoritas jemaahnya merupakan mantan tukang carok, pembunuh, suka tawuran, namun sekarang sudah bertobat. Jemaah Resek merupakan singkatan dari restune sing kuoso. Jemaah bisa beratraksi debus, seperti tidur di atas pecahan kaca lalu dilindas dengan motor, melempar jarum ke tubuh para pemain debus, tubuh pemain debus dibor dengan bor listrik, hingga menyiram tangan pemain dengan air keras. Seni debus atau seni beladiri yang memperlihatkan kekebalan tubuh manusia terhadap apa saja yang secara normal akan mengakibatkan manusia terluka. Memang saat ini sudah langka, namun siapa sangka di Surabaya masih ada kelompok seniman debus yang tetap melestarikan warisan budaya leluhur agar tetap eksis di era milenial ini. Di Jalan Gubeng Klingsingan V, kelompok ini tetap melestarikan budaya leluhur dengan konsisten memainkan seni debus tanpa rekayasa. Debus sendiri merupakan seni yang populer di Banten, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin pada 1532 sampai 1570. Dan kemudian berlanjut pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa pada 1651 sampai 1792. Pada masa-masa itu, seni ini dijadikan sarana untuk memompa semangat juang rakyat banten ketika melawan penjajah Belanda. Beragam atraksi dan pertunjukkan diperlihatkan oleh Jemaah Resek. Atraksi debus palng ekstrem dilakukankan langsung oleh pemimpin Padepokan Jemaah Resek Haji Irfan Riyadi atau yang lebih dikenal dengan Gus Metal, yakni meminum air keras. "Yang memang kita tahu bahwa apabila cairan HCL atau hidrogen clorida tersebut terkena kulit manusia bisa menyebabkan luka bakar hingga melepuh," ungkap Gus Metal. Namun saat Gus Metal menenggak air keras tersebut, sedikitpun tidak ada luka di bibir, tenggorokan, maupun perut. Hanya sedikit batuk karena air keras tersebut mengeluarkan bau yang cukup menyengat saat dihirup. Menurut Gus Metal, seni debus memang mengandalkan kekuatan keyakinan, kepercayaan diri hingga sugesti yang kuat. Bahwa dalam tubuh manusia sebenarnya memiliki kekuatan yang belum tentu manusia itu bisa menjangkaunya. Dengan suntikan sugesti yang kuat, manusia biasa bisa membangkitkan kekuatan yang luar dan kebal dengan benda tajam apapun. "Apabila dikategorikan dalam hiburan sulap, seni debus biasanya memang erat dikaitkan dengan ilmu hipnotis," kata Gus Metal. (*/lis)
Jamaah Resek Melestarikan Warisan Budaya Leluhur Debus
Selasa 21-01-2020,07:21 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 27-12-2025,14:01 WIB
Dorong Perekonomian Masyarakat, Ikasbhara Jitakri Gelar Pertaba di Lembah Krepyak
Sabtu 27-12-2025,11:09 WIB
Rakyat Jangan Lupa Menagih
Sabtu 27-12-2025,08:19 WIB
Saat Narkoba Merenggut Segalanya: Saat Rumah Tak Lagi Menjadi Tempat Aman (2)
Sabtu 27-12-2025,18:00 WIB
Ziarah Makam hingga Groundbreaking Museum Marsinah di Nganjuk, Kapolri Kenang Pahlawan Nasional Buruh
Sabtu 27-12-2025,06:58 WIB
Voli Spektakuler Patrick Dorgu Antar Manchester United Tundukkan Newcastle
Terkini
Sabtu 27-12-2025,19:27 WIB
Polsek Mulyorejo Tempatkan 17 Personel Amankan Nataru di Pospam Galaxi Mall Surabaya
Sabtu 27-12-2025,18:00 WIB
Ziarah Makam hingga Groundbreaking Museum Marsinah di Nganjuk, Kapolri Kenang Pahlawan Nasional Buruh
Sabtu 27-12-2025,17:54 WIB
Kapolres Kediri Tinjau Kamseltibcarlantas di Jalur Perbatasan Pastikan Pengamanan Nataru Lancar
Sabtu 27-12-2025,17:49 WIB
Proyek Rumah Pompa di Sidoarjo Deviasi 46 Persen, Bupati Subandi Perketat Pengawasan
Sabtu 27-12-2025,17:22 WIB