Jombang, memorandum.co.id - Lima desa di Kabupaten Jombang terancam tenggelam. Ini karena tanggul Sungai Brantas di Dusun Jatipandak, Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, mengalami abrasi dan ambles secara bertahap. Panjang tanggul yang kritis mencapai 16 meter. Tidak hanya itu, saat ini kondisi batu bronjong yang berfungsi menahan air juga mulai ambrol. Jika kondisi ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan tanggul yang sudah menipis itu juga jebol. Lima desa tersebut adalah Desa Jatiduwur, Desa Jatipandak, Desa Podoroto, Desa Pojokrejo, Wuluh dan Desa Blimbing. Bahkan, dampaknya bisa sampai 14 desa. "Jika sampai tanggul jebol, maka akan membahayakan bagi lingkungan sekitar. Ada tujuh ribu hektare lahan pertanian akan terendam. Kemudian lima desa yang ada di sekitar tanggul juga akan terdampak. Karena di balik tanggul tersebut merupakan permukiman padat penduduk,” ungkap Komisi Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Burhanudin, Rabu (15/1). Akibat kerusakan tanggul tersebut, tim BBWS dan Dinas PUPR Jombang mementau lokasi. Dengan mengendarai perahu, mereka menyisir tepian Sungai Brantas. Pantauan di lokasi, terlihat batu-batu sebesar kepala yang berfungsi sebagai penguat tanggul mulai ambrol. Ini karena pondasi tanggul sudah menggantung, sehingga bronjong ikut melorot. “Awalnya ketebalan tanggul mencapai 30 meter. Namun sekarang menipis, tinggal separuhnya," terang Burhanudin. Bronjong tersebut, lanjut Burhanudin, dibangun pada 2018. Namun demikian, karena kuatnya gerusan ombak sungai, tanggul tersebut akhirnya rontok. Dia mengatakan, bahwa kerusakan tersebut merupakan dampak jangka panjang dari pengerukan pasir Sungai Brantas secara liar. “Pengerukan pasir bukan hanya dilakukan secara manual, namun juga menggunakan mesin ponton. Saat ini dampak pengerukan tersebut kita rasakan. Dasar sungai menjadi berongga-rongga. Banyak palung-palung di dalamnya. Begitu disapu ombak besar, tanggul langsung ambrol,”beber dia. Sementara BBWS selama ini sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Namun demikian, hal itu terbentur anggaran. “Yang pasti masyarakat berharap kerusakan ini segera ditangani. Karena jika dibiarkan dampaknya cukup besar,” pungkas Burhanudin. (wan/dhi)
Tanggul Brantas Abrasi, Lima Desa Terancam Terendam
Kamis 16-01-2020,02:42 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 18-12-2024,22:14 WIB
Agen BRILink di Sumenep Permudah Akses Transaksi Keuangan bagi Warga Desa
Rabu 18-12-2024,16:32 WIB
Oknum Satpol PP Sumenep Dilaporkan ke Polisi, Larang Istri Bertemu Anak yang Baru Lahir
Rabu 18-12-2024,17:36 WIB
Siswa MA Sukorejo Meregang Nyawa, Tersetrum di Minimarket Prigen
Rabu 18-12-2024,21:28 WIB
RSUD Eka Candrarini Surabaya Resmi Beroperasi, Layani Ibu dan Anak hingga Bayi Tabung
Rabu 18-12-2024,13:50 WIB
Terjerat Kasus Investasi Bodong, Mantan Ketua dan Anggota Hipmi Surabaya Meringkuk di Medaeng
Terkini
Kamis 19-12-2024,07:12 WIB
Rakerda Kejati Jatim 2024, Kejari Surabaya Raih 8 Penghargaan
Kamis 19-12-2024,07:03 WIB
Pemkab Gresik Ganjar 55 Perusahaan CSR Award 2024, Bupati: Apresiasi Peran Serta dalam Pembangunan
Kamis 19-12-2024,06:23 WIB
Marak Korban Laka Lantas, Ketua DPRD Gresik Menangis saat Rapat Bersama Komisi 3
Kamis 19-12-2024,06:01 WIB
Gedung Setan di Surabaya Roboh, 60 Warga Banyu Urip Wetan Diungsikan ke Balai RW
Rabu 18-12-2024,22:26 WIB