"Saya kira diprank, kaget, ternyata benar menemukan bayi. Membawanya ke rumah karena demi kemanusiaan dan ada yang merawat. Saat ini setelah melihat kondisi bayinya sehat banyak yang adopsi, tapi diserahkan ke DP3A Pemkot Surabaya dan pihak kepolisian kalau mau adopsi," tandasnya.
BACA JUGA:Ekonomi dan Hubungan di Luar Nikah Picu Kasus Pembuangan Bayi
Sementara itu, saat ditemui dr Gita di rumahnya di Jalan Banyuurip Wetan, mengaku kondisi kesehatannya baik dan diberi minum susu formula. "Tali pusarnya belum lepas sampai sekarang, estimasi sekitar 1-2 minggu setelah lahir," kata Gita.
Gita menambahkan, bobot bayi sekitar 2 kilogram, bayinya kecil dan belum berani dibawa kemana-mana. Di kasih baju baru lahir kebesaran, kelihatan dari kulitnya kurang dari 9 bulan lahirnya.
"Asupan pakai sufor, kebetulan saya tidak cari asi karena sejak awal dititipkan sudah pakai sufor, lalu saya belikan sufor. Karena saat dibuang sama ibunya itu ada sufor tinggal dikit lalu saya belikan sufor lagi," ungkapnya.
BACA JUGA:Tak Temukan Unsur Pidana, Polisi Tetap Dalami Kematian Bayi di Minimarket Jarak, Surabaya
Untuk tanda lahir tidak ada, kondisinya bersih, sehat, dan lengkap. cuma saat dia menemukan awal, kulitnya agak sedikit nggelodoki, tubuhnya lumayan kurus.
"Ya bisa dibilang belum matang, ada kemungkinan prematur. warnanya masih merah dan takut banget. Sangat hati-hati banget untuk merawatnya. Untuk memastikan detail kesehatannya seperti apa akan saya bawa ke dokter spesialis," ujar Gita.
Kenapa kok dirawat karena bisa ditaruh di puskesmas, menurut Gita kebetulan kemarin sudah koordinasi dengan DP3A diizinkan untuk dirawat. Kebetulan Gita juga nakes, kalau ke tempat lain kemarin tidak ada opsi lain.
BACA JUGA:Heboh Karyawan Minimarket di Jalan Jarak Surabaya Melahirkan di Tempat Kerja, Bayi Tak Selamat
"Masalahnya, mungkin penyelidikan belum selesai, dan kalau dibawa ke rumah sakit ada biaya-biaya yang lain kan, siapa yang nanggung. Jadi SOP kemarin juha DP3A setuju untuk sementara sampai penyelidikannya selesai. Apalagi kan belum ada titik terang, CCTV nggak kelihatan juga, makannya kebetulan saya suka anak kecil jadi ya senang sih saya bawa ke sini," jelas Gita.
Rencana selanjutnya, kata Gita, mau tanya ke DP3A, mungkin ada izin karena belum 1 bulan kelahiran, ada jadwal imunisasi BCG setelah pusarnya lepas, maka akan saya bawa ke puskesmas.
Gita juga mau periksa ke dokter spesialis anak kesehatannya bagaimana. nanti, mungkin setelah DP3A dapat tempat dan mau diambil, bisa sampaikan bahwa bayinya dari ujung rambut sampai kaki tidak ada masalah. "Karena sepengetahuan saya bayi prematur pasti ada pemeriksaan lebih lanjut, kalau ada masalah ya saya komunikasikan dengan DP3A seperti anak saya sendiri," pungkas Gita.(rio)