"Rumput bagus kok, hampir sama dengan rumput di Inggris meski tidak mirip benar. Tapi, Ini adalah good result," tukasnya.
Arya pun sedikit heran dengan keluarnya tanggapan jika rumput JIS tidak bagus dari masyarakat. Menurutnya, kondisi fisik rumput bukan sekadar penampakan di TV. Apalagi jika setiap TV memiliki saturasi yang berbeda.
"Kondisi rumput itu harus dilihat langsung ke lapangan, bukan hanya sekadar melihat di televisi. Bahkan hingga hari ini, belum ada tuh keluhan dari tim-tim soal lapangan. Perlu diketahui, jika JIS merupakan stadion yang paling banyak dipergunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-17 ini," tegasnya.
Seperti yang diketahui jika JIS akan mempertandingan dua grup babak penyisihan, Grup C dan Grup E, ditambah satu laga Grup F juga akan dimainkan di JIS. Pengaturan pertandingan pun dilakukan oleh FIFA.
"Match paling banyak itu di JIS dan itu rekomendasi FIFA. Kenapa? ya sebab mungkin rumputnya tahan untuk bermain banyak. Kita asumsikan seperti itu saja, karena memang kami berharap bisa bagus. Mengingat rumput dan lapangan di JIS ini dikerjakan langsung oleh FIFA, dengan konsultan FIFA dari Australia dan bukan kami yang mengerjakan. Walaupun rumputnya dari Indonesia, karena kami mencari rumput yang mudah diperoleh dan cepat," tuturnya.
Arya, sebagai perwakilan dari Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) yang merupakan tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pun mengharapkan agar ke depannya pertandingan-pertandingan selalu bagus terus. Semua pemain Timnas negara peserta lainnya, juga puas dengan lapangan-lapangan yang Indonesia siapkan untuk mereka. (*)