Optimalkan Hasil Penelitian, LPPM UB Workshop Dengan DUDI

Kamis 09-11-2023,06:31 WIB
Reporter : Biro Malang Raya
Editor : Agus Supriyadi

MALANG, MEMORANDUM - Universitas Brawijaya (UB) Malang, terus mengoptimalkan temuan teknologi untuk benar benar tepat guna. Baik itu untuk kalangan Dunia Usaha Dunia Undustri (Dudi), maupun pemanfaatan masyarakat umum melalui hilirisasi.

Salah satu langkah yang ditempuh, mulai dengan workshop Peguatan Kerjasama,
Sinergi Dunia Usaha dengan Dunia Akademik, mewujudkan masyarakat yang berdaya dan sejahtera. Dilaksanakan di gedung Widyaloka, UB, Rabu 08 November 2023.

Ketua pelaksanaan Workshop, Shofwan, SE, M.Si menyebut, kegiatan tersebut, agar supaya dunia usaha bisa mensinkronkan dengan dunia akademik. Begitun juga dengan sebaliknya.

"Sehingga, keduanya bisa berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat. Bisa saling mengisi kebutuhan masing masing. Termasuk melakukan pendampingan, antar ke dua belah pihak," terang Shofwan ditemui di sela sela acara, Rabu 08 Nopember 2023.

Ia mencontohkan, untuk UMKM atau industri, bisa pada bagian managemen keuangan. Sehingga, pada sebuah usaha, bisa diketahui secara pasti keuntungan, kerugianya hingga neraca keuangannya.

Terkadang, kata Shofwan, sebuah usaha, tidak begitu diketahui secara pasti untung ruginya. Karena, keuangannya bercampur dengan keuangan dari sumber lain dan bercampur. Karena itu, perlu pemilahan dan pemisahan sesuai status keuangannya.

"Termasuk juga, dalam hal pemasaran produk. Mungkin, bisa memproduksi. Namun untuk penjualan perlu pendampingan," lanjutnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UB, Prof Luchman Hakim S.Si menerangkan, saat ini UB telah tumbuh besar. Apalagi, sudah PTMBH, yang mempunyai keleluasaan lebih di dalam managemen. Termasuk, pengelolaan unit usaha.

"UB ini sudah besar. Jumlanh mahasiswa sudah puluhan ribu. Termasuk, jumlah dosen juga sudah mencapai ribuan orang. Tentu sebuah potensi besar untuk pengembangan," jelasnya.

Wakil Rektor UB, Andi Kurniawan SPi menyebut workshop, adalah  untuk membangun kesepakatan bersama. Sebuah upaya untuk membumikan kesepahaman bersama.

"Termasuk kesiapan menuju Indonesia emas, dengan bonus demografi. Saling berkolaborasi untuk berkontribusi," jelasnya.

Sementara itu, Inggit Wahyu Prasetio, ST selaku senior Manager Departemen TJSL PT Inka menyebut, sudah ada teknologi yang dikerjasamakan.

"Dengan acara workshop ini, bisa melakukan penelitian bersama. Disinkronkan untuk bisa lebih bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan itu, para narasumber melakukan peninjauan ke sejumlah stand temuan penelitian. (edr)

Kategori :