SURABAYA, MEMORANDUM - Forum Komunikasi Pimpinam Daerah (Forkopimda) Jatim menggelar Simulasi Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pemilu 2024. Dalam kegiatan itu, TNI-Polri, pemadam kebakaran dan Satpol PP memenuhi lapangan Kodam V/Brawijaya.
Dalam kegiatan itu, hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.
Agenda yang masuk Operasi Mantap Brata Semeru 2023/2024 tersebut, dalam rangka memberikan pengamanan Pemilu 2024. Di lokasi, terlihat berbagai simulasi dilakukan.
Mulai dari proses menghalau demonstran, mengamankan pendemo yang anarkis dan mengamankan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Sebelum digelar, juga dilaksanakan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024' secara simbolis.
BACA JUGA:Pangdam Pimpin Sertijab 4 Pejabat Utama di Lingkungan Kodam V/Brawijaya
Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto mengatakan dalam kegiatan itu, ada 23.593 personel gabungan jajaran Polda Jatim dilibatkan pada proses Sispamkota 2023/2024. Dalam penerapannya nanti, ia memastikan personel akan ditempatkan di setiap satuan wilayah penugasan mereka.
"Dari tahun lalu, ada 268 (titik kerawanan), sekarang sisa 4 saja dan pemetaan ini akan berlangsung setiap waktu karena eskalasi yang tidak bisa diprediksi," kata Toni ditemui disela Sispamkota di Lapangan Kodam V/ Brawijaya, Selasa 17 Oktober 2023.
Meski demikian, Toni memastikan intelijen kepolisian terus bergerak untuk mencari dan memetakan isu, serta kerawanan yang ada di masyarakat. Begitu juga dengan TNI dan pemerintah daerah. "Sehingga, kita bisa tahu isu yang kita hadapi," tegas dia.
BACA JUGA:Tiga Tim Jatim Kodam V/Brawjaya Sapu Bersih di Laga Pertama
Disinggung terkait black campaign, Toni mengakui bakal melakukan sosialisasi secara intensif soal bahaya hoaks. Ia juga terus mengingatkan ke publik, tentang bahaya hoaks. Tak hanya secara langsung, Toni juga menginteruksikan anggotanya intensif berpatroli siber.
"Tidak hanya dari Polri tapi juga rekan TNI dan stakeholder bisa membantu dalam hal ini. Kita lakukan setiap hari, agar kita bisa mengidentifikasi dan diakukan takedown atau langkah-langkah lakukan pencegahan dalam publikasi tadi," tutup Toni.(fdn)