SURABAYA, MEMORANDUM - Permukaan aliran Sungai Darmo Kali yang berada di Keputran, Tegalsari mengeluarkan buih, Rabu (11/11/2023) pagi. Belum diketahui penyebab kemunculan buih putih itu.
Pantauan Memorandum, tampak aliran sungai Darmo Kali, di Jalan Raya Darmo Kali dipenuhi busa putih tebal. Lokasinya di sekitar Jembatan Galuh. Busa-busa seperti itu seringkali terlihat seperti hamparan salju. Warna air kali terlihat berubah menjadi keruh.
Salah seorang warga Yono, mengatakan busa itu mulai muncul pagi hari tadi. Dia mengaku baru kerap melihat fenomena sungai berbusa di Darmo Kali.
"Hampir setiap pagi kondisinya berbusa, " kata Yono ditemui Memorandum di Jalan Raya Darmo Kali.
BACA JUGA:Pemprov Jatim Gandeng 16 PTN Atasi Pencemaran Sungai Brantas
Menurut Yono, di sekitar temuan buih ini tidak ada pabrik. Dia menduga fenomena tersebut dipicu oleh limbah sisa cucian mobil yang lokasinya relatif tidak jauh. "Kayaknya dari cucian mobil. Kalau di sekitar sini gak ada pabrik, " jelasnya.
Sementara itu petugas DKRTH, Nur mengatakan, busa itu diduga dari hulu dan terbawa hingga hilir ke sungai besar Darmo Kali. Seperti diketahui busa itu terbawa arus dari pompa air Darmo Kali.
"Setiap hari memang kondisi air berbusa. Kalau pagi ya seperti ini kondisinya, mengeluarkan busa dari pembuangan air itu, " ujarnya.
Ia menduga fenomena itu berasal dari limbah rumah tangga. Seperti bekas mencuci baju, air bekas mandi dan sejenisnya. Busa tersebut muncul karena terjadinya turbulensi atau pengadukan dari proses pemompaan pada jam-jam tertentu.
BACA JUGA:Sungai Brantas Tercemar, Ecoton Bersama Mahasiswa Tuangkan Galon Air Limbah di depan Grahadi
"Kalau pompa itu nyala, air keluar bersamaan dengan bui yang sangat banyak, kayaknya karena limbah rumh tangga seperti detergen atau sabun cuci" ujarnya.
Meski belum jelas penyebab buih itu, di lokasi tersebut terdapat sejumlah warga yang mencari ikan dengan memancing.
"Iya dapat ikan kalau mancing di sini, jenisnya beragam, ada mujair, nila, " cetus pemancing.
Kendati warga tidak khawatir akan kesehatan dari mengonsumsi ikan hasil pancingan tersebut. "Biasanya ya dikonsumsi sendiri. Kalau dapat ya dibawa pulang, dimasak sendiri. Selama ini aman aman aja, makan ikan hasil mancing di sini," ujarnya.
Meski di lokasi terdapat rambu larangan memancing. Mereka nyatanya tak mengubris imbuhan tersebut.