SURABAYA, MEMORANDUM-Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan peralatan usaha yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023.
BLT dan modal peralatan usaha ini diberikan kepada masyarakat miskin yang belum tercover bantuan dari Kementerian Sosial (kemensos) RI. Tercatat ada sejumlah 700 keluarga penerima manfaat yang telah menerima bantuan pada kegiatan itu.
Pada kesempatan pendistribusian ini, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti hadir secara simbolis menyerahkan proses penyaluran bantuan bersama dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada para perwakilan penerima manfaat.
Saat diwawancarai awak media, Reni sapaan akrab pimpinan dewan ini turut memberi apresiasi bagi terselenggaranya penyaluran bantuan itu. Terutama bagi keluarga-keluarga yang belum mendapat bantuan sosial berupa BST, PKH, atau BPNT dari kemensos.
Di sisi lain, legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai bahwa skema penyaluran bantuan merupakan salah satu program yang diperlukan namun tidak serta-merta langkah tersebut bisa menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan.
“Pemberian bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga apalagi harga sembako lagi naik, namun bantuan sifatnya sementara. Jadi BLT bukan cara untuk mengentaskan kemiskinan, perlu penanganan lebih lanjut dilakukan oleh pemkot,” kata Reni, Jumat (6/10).
Oleh karena itu, politisi PKS ini meminta agar Pemkot Surabaya melakukan klasifikasi kepada para penerima manfaat tersebut antara keluarga yang berada pada kategori usia produktif dan mereka yang sudah lanjut usia atau nonproduktif.