"Kalau nasi dikit nanti pembeli mengeluh nasinya dikit, jadi dari pada pelanggan hilang gara-gara nasi dikit mending cari cara lain untuk mengakalinya, saya oplos berasnya, tapi rasanya ya nggak beda jauh kok," katanya.
Selain itu, ia mengeluhkan harga kebutuhan pokok lain yang juga ikut naik misalnya gula, telur dan minyak juga mengalami kenaikan.
“Kalau ayam harganya turun yang awalnya Rp 42 ribu sampai hampir Rp 50 ribu kini jadi Rp 35 per kg untuk ayam horen," imbuhnya.
Teteh mengatakan, harga satu paket menu dibanderol dari harga Rp 20.000 ribu. Isinya mulai nasi, lauk ayam bumbu, telur dadar iris, kering tempe, sambel goreng kentang, dan kerupuk.
"Kalau lauknya sesuai permintaan mas. Tergantung pemesannya milih lauk apa. Harganya ya segitu standarnya 20 ribu perkotak. Kalau di tempat lain catering nasi 27 ribu," tandasnya.
Pihaknya mengaku akhir akhir ini sering dapat pesanan. Seminggu hampir 12 kali pesanan nasi kotak. "Pesanan bisa 200 sampai 300 kotak sehari. Kalau tidak disiasati pencampuran beras itu," jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan kondisi saat ini, ada pedagang beras yang nakal. Dimana mereka mengoplos beras kualitas bagus dengan jelek.
"Saya kemarin beli di pasar, ada beras bermerek harganya 13 ribu per kilo. Harusnya beras bagus seperti itu 15 ribu per kilo. Ternyata beras itu dioplos dengan beras biasa. Pedagang beras ini mengaku melakukan itu karena masyarakat ingin cari beras yang murah tapi bermerek," pungkasnya. (alf/fer)