Surabaya, Memorandum-Lirik selawat Marhaban Nurul Aini mengema di Musala Darussalam, Bringkang, Menganti, Gresik, Rabu malam, 27 September 2023. Selawat dibawakan oleh grup banjari musala setempat.
Marhaban ya nurul aini
Marhaban jaddal husaini ya marhaban
Marhaban ahlan wa sahlan
Marhaban ya khoiro dai…..
Suara merdu terdengar dari bibir Arliyant Feby Kusuma Ayu cs, membuat warga yang hadir larut dan seolah menembus batas ke masa lampau di mana Nabi Besar Muhammad SAW, lahir di Hari Senin, 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah.
Marhan Ya Nurul Aini yang berarti selamat datang wahai cahaya mataku, berkorelasi dan merupakan puji-pujian serta selawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.
Yunita ustazah setempat menyebut, menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, pihaknya bersama mempersiapkan selama seminggu agar murid-murid yang biasanya ngaji di musala setempat tidak grogi.
“Meski tidak pentas di panggung, saya harus menenangkan adik-adik agar tidak grogi pas melantukan selamat dan memainkan rebana,” ungkap Yunita.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Musala Darussalam terus merawat kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW, salah satunya ketika merayakan Maulid Nabi.
Menurut Yunita, hal itu terus perlu dilakukan agar generasi masa kini tidak tergerus dan terpengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia utamanya berbasic keislaman.
Melalui selawatan dan pengajian, Yunita berharap, generasi saat ini terus mencintai Nabi Muhammad sebagai Cahaya kehidupan karena membawa Islam sebagai pedoman menuju jalan terang.
Dan Alquran merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat panduan kehidupan manusia.
Miris memang, ketika mendengar kabar dua hari sebelum Maulid Nabi Muhammad SAW, Alquran diinjak-injak dan dirobek oleh Kelompok anti-Islam Patriotic Europeans Against the Islamization of West (Pegida) di depan KBRI di Belanda.
Dilansir CNN Indonesia, pemimpin Pegida, Edwin Wagensveld, merobek salinan kitab suci umat Islam itu di depan sejumlah kedutaan besar negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, Turki, hingga Pakistan di Den Haag pada Sabtu, 23 September 2023.
Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi lagi. Alquran sebagai kitab suci umat Islam tentu membuat umat muslim tercabik-cabik.
Kini, yang terbaik bisa dilakukan adalah lebih mencintai Alquran sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman.
Moment Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat ini adalah waktu yang pas bagi umat muslim seluruh dunia untuk bersatu dan lebih dalam lagi mencintai Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah yang maha segala-galaNYA.
Semoga, kecintaan adik-adik yang melantunkan selawat di Musala Darussalam mampu membuat Islam makin kuat meski lantunannya hanya bisa didengar dari jarak ratusan meter.
Terpenting, menanamkan dan merawat kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW sedari kecil, membuat generasi saat ini lebih siap menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Shollu 'alan Nabi Muhammad. (*)