Kediri, Memorandum - Mengenai pemberitaan meninggalnya Utami Sri Rahayu dan putranya Arief Budiman warga Kelurahan Singonegaran pada hari Rabu (20/9), Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya angkat bicara.
Paulus Luhur menjelaskan, kasus meninggalnya Utami Sri Rahayu dan putranya Arief Budiman warga Kelurahan Singonegaran tersebut bukan dikarenakan kelaparan, namun sebelumnya Utami sudah mengalami riwayat sakit.
"Bu Utami Sri Rahayu ini memang sebelumnya sudah mengalami sakit vertigo, kemudian asam urat dan itu terus kemudian kolesterolnya juga tinggi dan sebelum meninggal," jelas Paulus yang dikonfirmasi lewat ponsel, Senin (25/9).
Sebelumnya Paulus menambahkan, Utami sempat berobat ke puskesmas terdekat dan disarankan rawat inap, namun ia memiliki beban anak yang ODKP atau orang dengan kecacatan berat yang tak bisa ditinggal maka ia tidak mau dirawat.
"Dari pihak keluarganya sebetulnya sudah nyambangi kesana dan tetangga juga sebetulnya sudah care juga," ucap Paulus.
Sedangkan Arief sebelumnya ditemukan diatas ranjangnya dalam keadaan kritis. Ia menderita sakit polio sejak kecil dan retardasi mental. Sehingga Arief tidak bisa mengurus diri sendiri dan untuk makan harus disuapi ibunya.
"Pada waktu ditemukan itu kan sudah 3 hari kemudian ibunya ditemukan sudah membusuk, anaknya ternyata masih hidup, tapi setelah dibawa keluar mau diberikan tambahan makanan gitu akhirnya anaknya juga meninggal," tambah Paulus.
Terkait bantuan dari Pemerintah, Paulus menjelaskan bahwa selama ini Utami dan Arief telah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Kediri. Dimana setiap bulannya Utami mendapat bantuan BPNT senilai 200 ribu rupiah. Arief menerima bantuan untuk orang dengan kecacatan berat sebesar 500 ribu rupiah setiap bulannya. Bantuan tersebut telah diberikan oleh Pemerintah Kota Kediri sejak tahun 2019.(nvd/mon)
Kadinsos Kota Kediri Angkat Bicara Soal Ibu-Anak Meninggal di Singonegaran
Senin 25-09-2023,16:06 WIB
Editor : Aziz
Kategori :