Bojonegoro, Memorandum - Upaya Imam Muhlas untuk mengajak masyarakat memanfaatkan sampah sungguh menguji kesabaran. Bagaimana tidak. Di daerah Imam Muhlas, tepatnya di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro masih banyak warga yang tak mengerti tetang manfaat sampah. Bahkan, banyak di antara mereka yang meremehkan ajakan Imam.
Mulanya, pemuda kelahiran Bojonegoro Tahun 1988 ini bersama pemuda setempat gelisah melihat sampah yang berserakan. Di desa setempat, menurut Imam, banyak warga yang tidak tahu cara memanfaatkan sampah. Sehingga, ketika ada sampah dibuang di sembarang tempat. Bahkan, ketika sampah sudah banyak, warga banyak membakarnya.
Bermula dari keresahan tersebut akhirnya Imam bersama rekan-rekan memiliki gagasan untuk mengelola sampah.
Dengan berbekal pengalaman dan juga pembinaan dari Pertamina EP Cepu, akhirnya Imam berhasil mengolah sampah menjadi hal yang bermanfaat.
Seperti Magot Fres, Magot Oven Kasgot, Telur Magot, Prepupa dan Pupa Magot, BBA (Bahan Bakar Alternatif). Dari sampah yang diolah dengan mesin bisa menghasilkan beberapa BBA setara Solar, Bensin, Minyak Gas, Octan Bensin 109, Solar 5.6.
Produk yang dihasilkan bisa untuk bahan bakar motor dan telah digunakan oleh Imam bersama rekan-rekannya.
"BBM hasil pengolahan sampah itu bisa digunakan untuk motor," tegas Imam.
Dari gagasan Imam beserta rekan-rekanya yang mengajak warga untuk menggelorakan bank sampah juga menghasilkan pundi-pundi rupiah. Dari hasil bank sampah itu bisa untuk membayar pajak tanah dan lainnya.
Selain itu, lanjut Imam, mengelola sampah juga akan mengurangi polusi dan resiko kebakaran. Sebab, sebelumnya, banyak warga membakar sampah yang tak digunakan. "Sekarang sampahnya sudah dimanfaatkan. Jadi bisa mengurangi resiko kebakaran," tuturnya.(top/ziz)