Surabaya, Memorandum- Sekolah sepakbola (SSB) Mitra Surabaya terkenal sebagai pencetak pemain-pemain nasional yang sampai saat ini masih eksis di kompetisi sepak bola Indonesia.
Pemain-pemain seperti, Rendi Irwan, Evan Dimas, dan Rendika Rama adalah jebolan SSB yang ber-home base di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.
Sebagai salah satu klub sepak bola penghasil pemain-pemain terbaik, tentu SSB Mitra Surabaya telah melakukan pembinaan muda sedemikian rupa.
Buya Abdullah, ketua SSB Mitra Surabaya menceritakan panjang lebar di podcast MemorandumTV terkait model pembinaan pemain muda.
"Ketika SSB Mitra Surabaya mengeluarkan pemain untuk bermain di turnamen, haram bagi kita melakukan pencurian umur," tutur Abdullah, Kamis, 21 September 2023.
Abdullah juga menambahkan, pihaknya menanamkan dan mengedepankan disiplin dan fair play.
Terkait pembinaan pemain sepak bola, Abdullah menyampaikan mereka sengaja merekrut pelatih-pelatih terbaik agar pemain-pemain muda bukan hanya mendapatkan skill bermain tapi juga akhlak serta disiplin dan fair play dalam bermain.
Selain itu, dalam masa kepimimpinan Abdullah, SSB Mitra Surabaya terus mencanangkan beberapa program agar pemain muda bisa mengembangkan talenta terbaiknya. Salah satunya adalah membebaskan iuran latihan setiap bulan untuk pemain yang kondisi ekonominya kurang mampu.
“Kami ingin para pemain muda ini bisa mengembangkan talenta terbaiknya tanpa memikirkan iuran SSB,” imbuh Abdullah yang juga seorang advokat ini.
Nah, apa yang diterapkan oleh Mitra Surabaya terbukti menghasilkan pemain-pemain yang muaranya adalah timnas dan kompetisi sepak bola nasional.
"Yang pertama adalah untuk kompetensi, kualifikasi, dan bakatnya itu agar terasa. Lalu yang kedua dalam pembinaan diperuntukkan untuk mempersiapkan rekrut tampungan PSSI,” ujar Abdullah.
Terbaru, Mitra Surabaya bakal menggelar turnamen sepak bola U-9 dan U-11. Event ini bakal dilaksanakan pada pertengahan Oktober nanti. “Ini menjadi agenda rutin kami yang diikuti oleh klub-klub di Surabaya dan Jawa Timur,” ungkapnya.
Mitra Surabaya juga sudah menggelar Liga Progresif yang sudah berlangsung hingga putaran pertama. Liga ini menurut Abdullah murni dibiaya klub peserta. “Jadi liga ini bisa disebut dari klub untuk klub karena pembiayaannya murni dana patungan klub-klub peserta,” terangnya.
Harapan Abdullah, stake holder dan sponsor ikut andil di liga ini agar talenta-talenta terbaik dari Surabaya dan Jawa Timur nantinya bisa menjadi tulang punggung di timnas maupun Liga Indonesia.
“Mari bergandengan tangan untuk memajukan sepak bola melalui pembinaan pemain-pemain muda. Kami masih sangat terbuka dan butuh tangan-tangan stake holder dan sponsor,” pungkas Abdullah. (ali/mg1/ono/udi)