Surabaya, Memorandum - Rosi Happy Septiana (25) dan Gilang (25) adalah sepasang kekasih yang telah berpacaran selama satu tahun. Mereka berencana menikah pada tanggal 20 Oktober 2023. Namun, rencana itu harus pupus karena sebuah tragedi.
Pada tanggal 20 September 2023, Rosi dan Gilang pergi berkencan. Mereka berencana untuk membicarakan persiapan pernikahan mereka. Namun, dalam perjalanan, mereka terlibat cekcok karena ada pihak keluarga yang tidak setuju dengan tanggal pernikahan mereka.
Cekcok itu membuat Rosi dan Gilang marah. Mereka memutuskan untuk pulang. Namun, di tengah perjalanan, mereka berhenti di pinggir sungai Berantas di Jalan Gunung Sari. Di sana, mereka kembali terlibat cekcok.
Dalam emosi yang meluap, Rosi menceburkan diri ke sungai. Tubuhnya ditemukan tak bernyawa keesokan harinya. Sementara Gilang, setelah dilakukan pencarian selama hampir 24 jam, petugas SAR dari BPBD Surabaya berhasil menemukan jasadnya.
Jasad pria warga Pule, Nganjuk ini ditemukan mengambang di Kali Surabaya, tepatnya di Jalan Joyoboyo, Wonokromo, Surabaya, Jumat (22/9) pagi sekitar pukul 06.00.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, AKP Gede Made Sutanaya menyatakan, jenazah ditemukan oleh warga mengapung di sungai sekitar Jalan Joyoboyo pukul 06.00.
"Kalau dari ciri-ciri fisik (jenazah), keluarga mengiyakan (Gilang). Dari pihak keluarga informasinya ciri-ciri Gilang ada tatto di tangannya," kata Made.
Dikatakan Made, dari hasil pemeriksaan awal Tim Inafis Polrestabes Surabaya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diduga meninggal dunia karena tenggelam.
Dari saku belakang celana korban ditemukan STNK motor sesuai dengan nopol motor Honda Vario yang ditemukan di Jalan Gunungsari, yakni AG 2939 US.
Kisah sejoli Rosi dan Gilang ini terungkap saat warga menemukan motor, tas, dua helm, dan jaket warna hitam di pinggir sungai Jalan Gunung Sari. Warga yang curiga melaporkannya ke Polsek Wonokromo.
Polisi dan BPBD Surabaya melakukan pencarian di sungai. Pada hari itu juga, jenazah Rosi ditemukan tewas mengambang 300 meter dari lokasi awal. Sedangkan Gilang masih dalam pencarian.
Penyebab kematian Rosi masih belum diketahui. Polisi belum bisa menyimpulkan apakah Rosi bunuh diri atau dibunuh oleh Gilang. Namun, polisi menduga bahwa Rosi bunuh diri karena depresi akibat cekcok dengan Gilang.
Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Sutanaya mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian dari Rosi Happy Septiana karena belum menemukan Gilang.
"Belum diketahui apakah ikut loncat atau melarikan diri atau bagaimana karena masih kami cari bersama BPBD Kota Surabaya," ujar Made.
Kematian Rosi meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Mereka tidak menyangka bahwa Rosi akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.