Malang, Memorandum – Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menyebut Financial Teknologi (Fintech) seperti aplikasi pinjol untuk terus diwaspadai, Selasa, 19 September 2023.
Meskipun bisa dilakukan dengan cara yang praktis, namun juga berisiko. Untuk itu, Pemkot Malang melakukan upaya pencegahan dengan Ojo Percoyo Karo Rentenir (Ojir).
Hal itu disampaikan Wali Kota Malang dalam sambutan yang disampaikan Asisten I, Pemkot Malang I Made Ida Wahyuni, saat menjadi keynote speaker, lokakarya BAZNAS Kota Malang Tahun 2023, 'Mustahik Berdaya, Indonesia Jaya' di Hall Grand palace Hotel, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
"Pinjaman online (pinjol), memang praktis. Tapi juga berisiko. Karena itu, harus diimbangi dengan pengembangan literasi keuangan. Salah satu upaya Pemkot Malang, dengan Ojir," terang I Made Ida Wahyuni, saat memberikan sambutan.
Dalam lokakarya itu, dihadiri sekitar 100 masyarakat binaan Baznas. Tema yang diambilpun, inspirasif bahkan sangat menyemangati. Dengan 'Mustahik Berdaya, Indonesia Jaya' diharapkan para penerima manfaat tersebut, nantinya bisa naik kelas. Bahkan, bisa merubah diri dari Mustahik menjadi Muzaki.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH Kasui Saiban MSg menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah langkah menyemangati Mustahik agar bisa naik kelas, bahkan unyik bisa mandiri.
"Tentunya, kami berikan pembekalan untuk kemandirian. Baik secara teori maupun praktik termasuk permodalan. Bahkan, modal usaha secara fisik, untuk bisa usaha dan lainya," terangnya.
Selain itu, ia menyebut, salah satu cara pencegahan agar tidak terjebak pinjol, Baznas Kota Malang membuat koperasi di beberapa lokasi. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk pinjaman dengan mekanisme yang sangat mudah.
"Dengan koperasi, para binaan Baznas bisa memanfaatkan jika membutuhkan keuangan. Sehingga, bisa tertindar dari rentenir. Banyak kemudahan yang diberikan. Karena juga di-support dari UPZ di masing masing wilayahnya," lanjut.
Ia mentargetkan, di setiap kelurahan ada koperasi. Diperuntukan bagi masyarakat penerima manfaat. Dan hingga saat ini, sudah ada 3 koperasi yang sudah dimanfaatkan.
Dalam kesempatan itu, diserahkan secara simbolis bantuan bedah rumah. Dua puluh orang atau keluarga, masing masing diberikan Rp 15 juta untuk bedah rumah dari internal Baznas. Jumlah itu, belum termasuk tambahkan dari luar Baznas. Teknis penyerahanya, melalui Kelurahan.
"Secara simbolis, diberikan ke 10 orang. Tapi semuanya 20 orang. Rinciannya, 10 orang dari Baznas Kota Malang dan 10 orang dari Baznas Provinsi," pungkas pria yang juga jabat Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Malang ini. (edr/fer)