Surabaya, Memorandum - Seorang nasabah mengalami intimidasi dari penagih pinjaman online (pinjol) karena tidak bisa melunasi utangnya. Bahkan penagih mengancam akan melakukan pengumpulan dana secara paksa dengan mendatangkan debt collector ke rumah nasabah tersebut.
Nasabah Nisa pinjol mengaku dirinya diintimidasi melalui pesan Whatsapp hingga ancaman melalui sejumlah kontak temannya di Whatsapp.
Penagihannya melalui pesan maupun via Whatsapp. Awalnya biasa biasa saja, kemudian mulai ada intimidasi dengan kata kata kasar melalui pesan maupun nada ancaman melalui telpon, kata Nisa.
Tidak berhenti disini, pihak pinjol terus meneror dirinya secara brutal. "Pihak pinjol mengancam akan menyebarkan foto fotoku dan KTP-ku di semua kotak Whatsapp saya," jelasnya.
Karena tak kunjung datang dilunasi, pihak pinjol mengirimkan petugas pengumpulan ke rumah. Namun itu menyiasatinya, Anis pergi ke luar kota karena ada yang sudah tidak sanggup menerima kondisi tekanan tersebut.
"Intinya pihak pinjol mengintimidasi dan mengerahkan beberapa orang ke rumah. Saya diberi tahu tetangga saya, dikabari bawa ada yang ke rumah nagih pinjol. Tapi posisi saya tidak dirumah," imbuhnya.
Nisa pun mengaku sempat depresi karena diteror terus menerus oleh pihak pinjol. Ia kelimpungan harus mencari uang kemana lagi. Bahkan berpikir buruk untuk mengakhiri hidup pun pernah membayanginya.
“Alhamdulillah itu tidak sampai terjadi, saya kuatkan diri saya sendiri meski masih saja ditagih terus oleh pinjol. Dan mencoba berlahan untuk bangkit menelateni usaha jualan kecil kecilan,” tutupnya. ( alf/ziz)