Untuk menjawab pertanyaan siapakah yang dimaksud sebagai Say dalam telepon, juga sekalian menjawab pertanyaan dari mana Jostro mendapatkan sabu, Winih mencoba mencari informasi tentang selengkapkanya soal Jostro. Suatu saat Winih membuntuti Jostro ketika berangkat kerja. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil karena laju motor Winih selalu kalah cepat dibanding laju motor Jostro. Motornya selalu tertinggal. Selain lebih jelek—karena dibeli bekas, beda dengan motor Jostro yang relatif baru; Winih juga tidak bisa selincah Jostro dalam membedah kemacetan jalan-jalan di Surabaya. Tidak berputus asa, Winih mencari tukang ojek yang motornya terlihat bisa berlari kencang. Agak sulit, tapi akhirnya dapat. Winih lantas janjian dengan driver ojek tadi untuk membuntuti Jostro. Singkat cerita, tidak lama berselang Winih mengetahui tempat kerja Jostro. Di sebuah kompleks pertokoan. Dari luar tampak sepi-sepi saja, tapi yang datang dan pergi selalu silih berganti. Untuk memastikan tempat apa itu, suatu saat Winih nekat mencari informasi dari penjaga pos masuk kompleks pertokoan tadi. “Oh, itu tempat hiburan Mbak. Bukanya hanya malam hari. Lengkap. Ada karaoke. Ada diskotek. Ada panti pijat. Dll. Mbak mau melamar kerja tah? Ndakpapa saya anter,” tawar lelaki paruh baya itu. Lelaki tadi juga mengatakan bahwa sangat enak kerja di tempat ini. Pekerjaannya ringan tapi pendapatannya besar. “Gajinya saja sudah besar, apalagi ditambah tips-tips dari para tamu. Kalau pandai, kita juga bisa mendapatkan pemasukan lain. Enak Mbak kerja di tempat itu,” tambah si penjaga pos seperti mempromosikan tempat hiburan itu. Winih yang masih memakai helm tidak menanggapi omongan lelaki tadi. Dia segera pamit. Pada saat bersamaan, dari arah jalan raya masuk sebuah mobil. Sedan kecil. Saat mendekat, kaca jendelanya terbuka. Sopirnya seorang perempuan. Cantik. Dia mengulurkan sesuatu. Nasi bungkus atau gorengan. Winih memperhatikan wajah perempuan tadi. “Sepertinya aku kenal orang ini. Tapi, siapa ya?” batin Winih. Setelah mencari informasi ke sana-kemari, Winih tahu persis pekerjaan suaminya. Satpam rumah hiburan malam. Posisinya tak sembarangan; komandan. Perawakan tinggi-besar dan ketegasannya sangat cocok dengan posisi itu. Kabar lain menyebutkan Jostro mendapatkan posisi seperti itu karena dekat dengan manajer personalia rumah hiburan tersebut. Namanya sebut saja Ningrat, mantan terapis. Ningrat juga yang memasukkan Jostro bekerja di tempat itu. “Kabarnya mereka sangat dekat dan tinggal serumah,” tutur Winih. (jos, bersambung)
Kawin Muda, Rumah Tangga Tak Pernah Tenteram (4)
Sabtu 19-08-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 21-12-2025,12:47 WIB
Gerbong Mutasi Polri Bergulir, Sejumlah Direktur hingga Kasubdit Polda Jatim Dirotasi
Minggu 21-12-2025,12:42 WIB
Kejari Kabupaten Malang Gelandang Perangkat Desa Pembuat KSU Fiktif
Minggu 21-12-2025,07:00 WIB
Bukan Petani Awam, Terdakwa Kasus Landak Jawa Ternyata Tokoh LSM
Minggu 21-12-2025,09:35 WIB
Transaksi di Gardu, Dua Budak Sabu Tanjung Bumi Dibekuk Satresnarkoba Polres Bangkalan
Minggu 21-12-2025,12:59 WIB
Optimistis Ramaikan SEA Games 2027, AFFI Surabaya Jaring Atlet Lewat TAFF Roadshow
Terkini
Minggu 21-12-2025,22:46 WIB
Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru, Kota Madiun Siapkan Tambahan KA dan Armada Bus
Minggu 21-12-2025,22:38 WIB
UMK Kota Madiun 2026 Diusulkan Naik 7,11 Persen, Tembus Rp 2,59 Juta
Minggu 21-12-2025,19:42 WIB
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Pastikan Keamanan Gereja Jelang Ibadah Natal 2025
Minggu 21-12-2025,19:35 WIB
AKBP Rovan Richard Mahenu Promosi ke Divpropam setelah Setahun Jabat Kapolres Gresik
Minggu 21-12-2025,19:18 WIB