Tulungagung, memorandum.co.id - Sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Tulungagung diinformasikan kekurangan murid. Walaupun aktivitas belajar mengajar di sekolah sudah mulai dilaksanakan pada Senin (17/7/2023). Sebagian besar merupakan SMP Negeri yang ada di wilayah pinggiran. Hal itu diduga karena wali murid memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta maupun di pondok pesantren. Menyikapi kondisi ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung mengaku akan melakukan evaluasi. Terutama untuk SMP Negeri yang gagal memenuhi pagu pada tahun ajaran kali ini. Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Suprayitno menyampaikan, saat ini ada 48 SMP Negeri di Kabupaten Tulungagung. Dari jumlah itu ada beberapa yang kekurangan murid sampai tenggat waktu pendaftaran yang telah ditetapkan. "Kurang lebih ada sekitar 10 SMP Negeri yang jumlah siswanya tidak memenuhi pagu yang ditetapkan," ujarnya. Menurut Suprayitno, ada beberapa faktor yang menyebabkan sekolah kekurangan murid. Seperti mulai dari banyaknya wali murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta maupun di pondok pesantren. Pihaknya membantah bahwa hal ini menunjukkan kalau SMP Negeri kalah bersaing dengan sekolah swasta. Menurutnya, itu terjadi karena pilihan dan selera orang tua saja. "Kalau kalah bersaing saya pikir tidak. Cuma saat ini orang tua memiliki banyak pilihan untuk sekolah anaknya," tuturnya. Suprayitno mengungkapkan, pihaknya memberi kesempatan bagi sekolah yang masih kekurangan murid untuk membuka lagi pendaftarannya sampai bulan Agustus, agar pagu yang ditetapkan terpenuhi. "Mereka masih kita perbolehkan menerima pendaftaran siswa. Terutama sekolah di wilayah pinggiran," pungkasnya.(fir/mad)
Sejumlah SMPN di Tulungagung Kekurangan Murid, Pendaftaran Diperpanjang Sampai Agustus
Senin 17-07-2023,14:54 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :