Diakuui Maya, dia sering di-bully teman-teman kuliah yang sering memergoki saat diantar-jemput Dundung. Tapi, diam-diam dia memang menyimpan harapan agar Dundung benar-benar menjadi kekasihnya. Sejak itu hubungan Maya dan Dundung memang semakin dekat, bahkan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Maya dan Dundung semakin dekat dan saling dolan ke rumah masing-masing. Setengah tahun kemudian Dundung memastikan hubungan mereka dan meminang Maya. Dia mengaku belum mengajak orang tua sebelum memastikan bahwa pinangan tersebut diterima. Ternyata jawaban orang tua Maya cukup melegakan, walau disertai syarat dan ketentuan berlaku (SKB). Dundung diminta bersabar hingga kakak Maya menikah dulu. Syarat lain: Dundung dilarang keras memperlakukan Maya bak suami-istri sebelum ijab kabul. Usaha-usaha ke arah pelanggaran SKB ini, tegas orang tua Maya, dapat menggugurkan kesepakatan. Meski terkesan seperti main-main, orang tua Maya menjaga betul kesucian anaknya hingga hari H pernikahan. “Bapak orangnya memang keras,” katanya. Faktanya tidak mudah bagi Dundung untuk melewati masa-masa SKB dengan mulus. Walau Maya mengaku sebenarnya sudah jatuh cinta kepada Dundung sejak SD, begitu pula sebaliknya, ternyata gadis itu selalu menolak ketika diajak melanggar SKB tadi. Jangankan ajakan berhubungan intim bak mama dan papa atau nenek dan kakek, Maya sudah gibras-gibras ketika Dundung mencoba menyentuhnya. Dundung bisa ditendang hingga terpental tiga meter kalau nekat memaksakan kehendak. Hari bahagia itu akhirnya tiba pada 2018. Walau sederhana, akad nikah dan resepsi dilangsungkan meriah. Pengajian umum yang digelar bersamaan dengan resepsi mampu menyedot ribuan jemaah. Shohibul bait memang mendatangkan ustaz kekinian. Tausiyahnya singkat, padat, dan tepat sasaran. Sesuai yang diharapkan, Dundung cepat menyatu dengan keluarga Maya. Sementara Maya memang masih tinggal bersama orang tua, namun Dundung berjanji secepatnya bakal melepaskan diri dari beban orang tua. Bukan bermaksud menolak kebaikan mertua, Dundung justru menjadikan janji tadi sebagai pelecut semangat untuk berjuang mewujudkan keluarga mandiri. “Kami makin bangga dengan semangat Mas Dundung itu,” kata Maya. Makanya, Maya merelakan suaminya sering bekerja lembur. Selama seminggu Dundung hanya pulang seminggu sekali ke rumahnya di Mojokerto. Dan ini jadi kesepakatan bersama. Menurut Maya, Dundung tidak memberikan gajinya setiap awal atau akhir bulan. Dia memberikannya setiap pulang ke Mojokerto, jadi setiap pekan. Nilainya tidak mesti, “Bergantung bonus yang aku terima,” tegas Dundung seperti ditirukan Maya. (jos, bersambung)
Mengaku Pegawai Bank, Ternyata Suami Penipu (2)
Kamis 25-05-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 08-01-2025,20:55 WIB
Kompol Siswanto Meninggal dalam Posisi Sujud di Mata Kolega dan Staf
Kamis 09-01-2025,15:56 WIB
Gagal Dahului Truk, 2 Remaja Pengendara Motor Tewas Terlindas di Wringinanom
Kamis 09-01-2025,16:59 WIB
Pekan Krusial Tim Papan Atas Liga 1: Persebaya Dijamu PSS Sleman, Persib Bersua PSBS
Rabu 08-01-2025,21:15 WIB
Komisi A DPRD Surabaya Angkat Suara Terkait Viral Camat Asemrowo
Kamis 09-01-2025,12:11 WIB
Data Lengkap Nama-nama Korban Bus Pariwisata Maut Rem Blong di Kota Batu
Terkini
Kamis 09-01-2025,20:19 WIB
Kapolres Jember: Perempuan Muda Kunci Ketahanan Ekonomi Indonesia
Kamis 09-01-2025,20:11 WIB
Pemkot Surabaya Siap Gelar Uji Coba Program MBG di Sekolah
Kamis 09-01-2025,20:02 WIB
Amerika melalui USAID juga Melacak Penderita TBC di Probolinggo
Kamis 09-01-2025,19:34 WIB