Misteri Pintu Air Jagir, Ditunggu Lelaki Tua hingga Buaya Putih

Jumat 24-02-2023,19:31 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Misteri Pintu Air Jagir di Jalan Wonokromo sudah menjadi rahasia umum bagi warga Kota Surabaya. Hingga detik ini, bangunan peninggalan Belanda tersebut masih tetap berdiri kokok dan berfungsi baik mengatur debit air untuk mengantisipasi banjir. Namun, beberapa pekan terakhir, Pintu Air Jagir menjadi buah bibir masyarakat. Sejak awal Februari lalu, sudah tiga orang yang ditemukan tak bernyawa usai tenggelam di sekitar pintu air tersebut. Ada korban yang sengaja terjun, ada pula yang tenggelam saat melakukan aktifitas di sungai itu. Banyak isu berkembang, kejadian orang tenggelam di sungai itu ada kaitan dengan sosok tak kasat mata yang selama ini jadi penunggu pintu air Jagir. Bahkan, cerita itu sudah beredar sejak tahun 80 an yang lalu. Dulu lebih parah, sebelum berkembang seperti saat ini, masyarakat sekitar menilai pintu air Jagir sangat angker dan wingit. Sejak jaman dulu, warga yang akhirnya ditemukan tewas di dasar sungai, nekat melompat dari bangunan pintu air maupun dari bibir sungai bagian luar dan dalam. Menurut guru spiritual sekaligus pemilik Padepokan Lillaah, Gus Becky, cerita yang kental dengan misteri pintu air Jagir sudah sejak tahun 1980 lalu. Menurutnya, banyak sekali korban yang meninggal sia-sia saat itu. Rata-rata, korban adalah warga sekitar yang melakukan aktivitas di sungai. Namun, seiring waktu, korban berkurang. Hal itu, lanjut Becky, sudah jarang sekali warga yang beraktivitas di sungai. Seperti mandi dan memancing. "Didominasi warga yang aktivitasnya di sungai itu. Mandi, cuci piring dan mancing," kata Becky. Dari kaca mata spiritual, ia tidak menampik adanya mahluk astral yang selama ini jadi penunggu di pintu air Jagir. "Mahluk halus yang tinggal di rolak Jagir oleh masyarakat Surabaya dikenal dengan sebutan Kalab. Ia yang kabarnya berkuasa di situ," imbuh dia. Selain itu, penghuni lain yang menempati pintu air Jagir juga berbagai jenis dan rupa. Mulai lelaki tua, wanita muda hingga buaya putih dengan wujud yang menyeramkan. "Banyak sekali. Dengan fisik yang berbagai macam rupa," tegas Becky. Becky menampik saat disinggung korban tewas di sungai itu adalah tumbal yang ditargetkan oleh makhluk astral. "Makhluk halus yang ada di situ tidak semua jahat. Seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada pula yang jahat," tegas Becky. "Penunggu Rolak Jagir tidak menargetkan tiap tahun harus ada korban tenggelam. Menurut saya korban yang tenggelam dan mati di situ, tidaklah mutlak karena ulah penunggu. Jika mereka (manusia) tidak mendekat di area kekuasaan makhluk yang ada di situ," pungkas Becky.(fdn)

Tags :
Kategori :

Terkait