Lelaki itu ternyata Bandi, suami Ningsih. Dia tidak mau melepaskan pelukan. Berkali-kali dia minta maaf dan meminta Linda mencabut gugatan cerainya. Dia mengaku bersalah dan tidak ingin kehilangan Linda Linda gelagapan. Dia tidak mengerti maksud Bandi berbuat seperti itu. Maka, ketimbang jadi tontonan orang banyak, Linda akhirnya mengajak Bandi pamit dan pulang. Sejak itu Memorandum putus informasi soal kisah rumah tangga Linda vs Bandi. Beberapa kali dolan ke pengacaranya, dikatakan bahwa belum ada perkembangan soal rencana percerian mereka. Baru dua hari yang lalu Memorandum mendapatkan cerita soal Linda dan Bandi ketika mampir ke kantor sang pengacara. Katanya Linda mencabut gugatan cerainya, senyampang belum ada putusan dari PA. Menurut Win, Bandi sudah menyadari kesalahannya. Dia menyadari bahwa bercak darah bukan sepenuhnya tanda bahwa seorang gadis itu masih suci atau tidak. Sebab, bisa saja selaput keperawanan seseorang pecah karena trauma tertentu. Misal, selaput keperawanan seorang atlet balap sepeda bisa rusak karena itensitasnya bersentuhan dengan sadel, terjatuh, dan masih banyak hal lain. Hal lain yang mendorong Bandi minta Linda mencabut gugatan cerai, lelaki kerempeng berwajah culum ini menemukan fakta mengejutkan. Begini ceritanya: Bandi yang ingin sekali lagi menikmati darah perawan kembali memesan gadis tingting, anyar gres, dari seorang muncikari. Singkat cerita, Bandi menunggu gadis pesanannya di sebuah hotel kawasan Pasar Besar. Tak disangka, yang datang ternyata gadis sama yang pernah diperawaninya lebih dari setahun lalu. Tentu saja Bandi kaget. Gadis yang pernah menyuguhkan keperawanan setahun silam itu mana masa bisa menyuguhkan kembali keperawanan? Deg! Bandi merasa dilibuli. Walau begitu, Bandi pura-pura tidak mengenal gadis. Demikian juga, rupanya gadis itu sudah lupa terhadap Bandi. Prosesi pemerawanan pun dimulai. Sang gadis bersikap seolah-olah perawan sejati. Sikapnya malu-malu kucing dan seperti tidak pernah mengenal dunia 21 tahun ke atas. Ah uh-ah uh glodak… pun terjadi. Kala pertempuran berlangsung, Bandi memasang kewaspadaan penuh. Dia tidak pernah lepas memperhatikan gerak-gerik lawan tempurnya. Juga, ketika gadis berwajah imut dan berbodi mungil ini melakukan gerakan ganjil. Terus diwaspadainya. Bandi mengetahui betul ketika sang gadis mengambil sesuatu dari bawah kasur. Mendadak mak-sret Bandi menangkap tangan si gadis. Ternyata tangan tersebut memegang klip plastik kecil berisi cairan warna merah. Merah darah!!! (jos, habis)
Ketika Malam Pengantin Tidak Menimbulkan Bercak Darah (3-habis)
Sabtu 28-01-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 11-01-2025,16:35 WIB
Hasil Babak Pertama PSS Sleman vs Persebaya Surabaya: Bajul Ijo Babak Belur, Tertinggal 3-0
Minggu 12-01-2025,06:02 WIB
Pengamanan Ketat Pertandingan Liga 2: Gresik United vs Persela Lamongan Berjalan Aman dan Lancar
Sabtu 11-01-2025,17:46 WIB
PSS Sleman Menang 3-1 dari Persebaya Surabaya, 2 Gol Bajul Ijo Dianulir Wasit
Sabtu 11-01-2025,12:08 WIB
Seorang Pria Meninggal Dunia Saat Ngopi di Warkop Panceng Gresik
Sabtu 11-01-2025,10:32 WIB
Persiapan Jelang PantuRUN WBL Adhyaksa 2025, Kejari Lamongan Pastikan Kegiatan Berjalan Aman
Terkini
Minggu 12-01-2025,07:01 WIB
Polresta Banyuwangi Gelar Pengamanan di Launching Honda PCX 160 dan Konser Musik
Minggu 12-01-2025,06:02 WIB
Pengamanan Ketat Pertandingan Liga 2: Gresik United vs Persela Lamongan Berjalan Aman dan Lancar
Sabtu 11-01-2025,20:11 WIB
Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Pria asal Bantaran Dibekuk Polres Probolinggo
Sabtu 11-01-2025,19:27 WIB
Pj Gubernur Jatim Kembali Lantik Aries sebagai Pj Wali Kota Batu, Janji Genjot PAD
Sabtu 11-01-2025,19:08 WIB