Surabaya, memorandum.co.id - Semasa hidup AP, bocah perempuan 6 tahun yang tewas dianiaya ibunya di kamar kos kawasan Bulak Banteng, dipekerjakan menjadi pengamen di lampu merah dan kawasan wisata. Andi, tetangga kos mengatakan, bahwa AP setiap hari harus mencari uang dengan cara mengamen bersama ibunya bernama Wulandari dan kekasih sesama jenis bernama Lifah. "Dia (korban) ngamen setiap harinya. Biasanya di wilayah Kenjeran, Jembatan Merah, seputaran Ampel. Pasti banyak yang melihat anak itu. Sementara ibunya hanya mengawasi dari jauh," ungkapnya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa untuk jadwal ngamennya tidak menentu. Kadang berangkat pagi, pulang malam maupun sebaliknya. Namun, yang jelas setiap hari pasti keliling. "Kalau tidak mau ngamen atau males gitu, korban pasti dihajar. Bahkan ditendang," ucap Andi. Diberitakan sebelumnya, seorang ibu bernama Wulandari diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Perak dalam kasus penganiayaan berujung tewasnya anak kandung perempuannya. Tidak hanya itu polisi juga mengamankan terduga pelaku bernama Lifah yang turut terlibat dalam kekerasan terhadap korban bernama Aprilia usia 6 tahun tersebut. (alf)
Semasa Hidup, Bocah Ini Dipaksa Jadi Pengamen oleh Sang Ibu
Rabu 23-11-2022,18:00 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :