Lamongan, memorandum.co.id - Kinerja perekonomian global tengah menunjukkan fluktuasi akibat gejolak the perfect storm yang mampu meningkatkan risiko stagflasi dan resesi di berbagai negara di belahan dunia. Untuk itu, diperlukan penguatan di berbagai sektor perekonomian. Salah Satu yang mampu menjadi kunci menghadapi terpaan krisis global yakni industri pangan. Dimana ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional, sehingga ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan mewujudkan pangan yang berdaulat (food sovereignty) dan mandiri (food resilience). Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam sambutannya usai melakukan penandatanganan dokumen Persetujuan Raperda APBD 2023 bersama ketua DPRD Kabupaten Lamongan Abdul Ghofur pada Rapat Paripurna Hari Keempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lamongan, Senin (21/11). “Momen inilah yang seharusnya kita tangkap menjadi peluang oleh Kabupaten Lamongan, karena sektor pertanian masih menjadi penopang terbesar khususnya produksi beras dan jagung di tingkat regional. Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus berkomitmen mempertahankan pangan dengan menjaga predikat sebagai daerah lumbung pangan nomor 1 se- Jawa Timur,” ucapnya. Selain mempertahankan menjadi lumbung pangan nomor wahid di Jatim, Kabupaten Lamongan terus mendorong untuk melakukan diversifikasi pangan sebagai upaya untuk lebih menguatkan ketahanan pangan. Salah satu diantaranya yakni pengembangan tanaman sagu, sorgum, hingga peningkatan produksi buah-buahan seperti pisang Cavendish, semangka, melon dan tanaman holtikultura yang sudah dikembangkan oleh masyarakat. “Sudah saatnya potensi besar di sektor pangan dikembangkan lebih optimal dengan berbagai inovasi, sehingga menghasilkan produk-produk pangan substitusi yang kompetitif dan berdaya saing,” imbuh Pak Yes. Melalui persetujuan APBD 2023, juga diharapkan Pak Yes mampu meningkatkan akselerasi pertumbuhan perekonomian masyarakat guna terwujudnya Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan. Sementara itu, disampaikan juru bicara DPRD Lamongan, Alim Makhfudi menyatakan, bahwa DPRD Kabupaten Lamongan menyepakati postur rancangan APBD Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2023 dengan Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp 3.236.135.543.700, sementara Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp 3.180.421.258.000. Dengan konfigurasi tersebut, rancangan APBD 2023 mengalami surplus sebesar Rp 55.714.285.700. Sebagai penyeimbang dari surplus yang terjadi, maka kebijakan pembiayaan yang ditempuh berasal dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan yang telah dialokasikan dan diperoleh pembiayaan netto yang sebanding dengan surplus anggaran. (yy/gus)
Industri Pangan Kunci Hadapi Terpaan Krisis Global
Senin 21-11-2022,16:15 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 18-02-2025,11:46 WIB
212 Guru dan Tenaga Kependidikan Non ASN di Lumajang Terdampak Regulasi Tetap Dapat Honorarium
Selasa 18-02-2025,06:58 WIB
Asyik Main Hujan, Siswa SD di Driyorejo Tewas Terseret Arus Gorong-gorong
Selasa 18-02-2025,12:13 WIB
6 Peserta Jolen Dihias Hasil Bumi Ramaikan Sedekah Bumi Bedayu Senduro
Senin 17-02-2025,21:03 WIB
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Curanmor di Madiun-Magetan
Terkini
Selasa 18-02-2025,19:30 WIB
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Jatim, Polrestabes Surabaya Pastikan Tak Ada yang Diamankan
Selasa 18-02-2025,19:27 WIB
Pemuda di Kebomas Gresik Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya
Selasa 18-02-2025,19:24 WIB
Semakin Merajalela, Bandit Ranmor Bawa Kabur Motor di Jalan Bronggalan
Selasa 18-02-2025,19:20 WIB
Dua Terdakwa Kasus PSU Perumahan di Kota Madiun Jalani Sidang Perdana
Selasa 18-02-2025,19:15 WIB