Kondisi Tak Menentu, Investor China Ingin Alihkan Investasi ke Jatim

Selasa 08-11-2022,11:43 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Makin tidak menentunya kondisi China akibat lockdown berkepanjangan, perang dagang dengan Amerika, serta perang Ukraina Rusia memicu banyak investor yang ada di China ingin mengalihkan investasi mereka ke negara lain. Salah satunya ke Indonesia khususnya Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Srilanka China Trade and Investment Council Sun Lai Yung I saat berkunjung ke Graha Kadin Jatim. Sun Lai Yung I didampingi konsultan Srilanka China Trade and Investment Council di Indonesia, Richard Buntario menyampaikan kondisi tersebut ke Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Wakil Ketua Umum Bidang Telekomunikasi dan Teknologi Informatika Kadin Jatim Tritan Saputra, Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama, Jaringan Usaha Antar Provinsi Kadin Jatim Diar Kusuma Putra serta sejumlah pengusaha Jatim. Sun Lai Yung I mengaku, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang sangat cukup menarik. Karena stabilnya perekonomian nasional serta besarnya potensi sumberdaya alam dan pasar dalam negeri. "Kedatangan kami ke Indonesia untuk membangun persahabatan dan juga membawa investasi dari China untuk bekerjasama dengan komunitas bisnis di Indonesia. Serta mengajak pebisnis Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dengan China. Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari perkembangan teknologi dengan kemajuan teknologi baru yang sangat bermanfaat bagi industri di Indonesia," ungkap Sun Lai Yung I. Menurutnya, China memiliki berbagai keunggulan di banyak bidang, diantaranya dalam hal teknologi yang sangat canggih, yaitu 5G telekomunikasi, kereta api cepat, konstruksi bandara, pelabuhan, jalan tol, dam, waduk, dan juga listrik tenaga surya atau solar cell. "Dengan China, maka Indonesia bisa bekerja lebih cepat lagi. Harapannya, China bisa membantu Indonesia menjadi negara kuat dalam hal ekonomi dan lainnya. Karena Indonesia memiliki potensi besar. Terlebih orang Indonesia memiliki kecintaan yang sangat dalam untuk mengembangkan negaranya, mereka sangat patriotik sekali. Dengan semangat dan kepercayaan itu, maka dua negara bisa bersama-sama memanfaatkan bersahabat ini," tegasnya. Beberapa bidang yang cukup diminati oleh investor China diantaranya adalah kendaraan listrik, pembangunan infrastruktur jalan tol, solar cell atau listrik tenaga surya, listrik tenaga angin serta energi baru terbarukan yang lain. "Bukan uang saja yang ditanamkan tetapi meraka juga ingin ikut dalam produksi, ingin meyakinkan teknologinya bekerja dengan baik dan cepat. Mereka bisa berbagi pengalaman dengan Indonesia sehingga kualitas investasi mereka benar-benar bagus. Mereka tidak hanya kasih uang tetapi mereka benar-benar mau ikut supervisi bahkan mau transfer teknologi agar kedepan Indonesia sudah canggih," ujar Sun Lai Yung I. Menanggapi keinginan tersebut, Adik Dwi Putranto menyambut baik dan mempersilahkan investor China untuk milih investasi yang diminati. Jawa Timur, lanjut Adik, miliki berbagai macam potensi investasi, mulai dari sektor pelabuhan, energi, pariwisata, argo hingga sejumlah proyek percepatan pembangunan ekonomi empat kawasan di Jatim. "Saya sarankan berinvestasi di fasilitas dermaga. Ini sangat potensial, bisa di Teluk Lamong atau di Lamongan itu sudah ada dermaganya namun butuh fasilitas tambahan. Juga bisa berinvestasi di Madura, khususnya di Sumenep karena kultur masyarakat di sana sudah terbuka. Di sana ada pulau yang memiliki oksigen terbersih kedua di dunia," ungkap Adik. Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini sudah ada dua investor dari China yang menanamkan investasi mereka di industri vape atau rokok elektrik di Malang. "Satu sudah selesai dan satunya masih dalam proses. Dan yang lagi tanda tangan dengan JIIPE adalah industri kaca dari China juga. Investasinya sangat besar dikisaran yaitu dikisaran Rp 48 triliun, hampir menyamai investasi Smelter Freeport yang ada di lokasi tersebut," terang Adik. Adik berharap, pertemuan ini akan dilanjutkan melalui pertemuan secara online dulu untuk menentukan minat investor yang ingin masuk Jatim. "Jika sudah diputuskan, maka kami akan hadirkan perusahaan yang bersangkutan untuk melakukan presentasi dan perbincangan lebih lanjut," pungkasnya.(day)

Tags :
Kategori :

Terkait