Mojokerto, memorandum.co.id - Guna menanggulangi masalah stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melakukan berbagai upaya preventif untuk suksesi menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang dilakukan, yakni melalui gerakan minum tablet tambah darah (TTD). Dalam kampanye ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyasar para pelajar SMA di Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto dengan didampingi kepala Dinas Kesehatan, melakukan senam dan minum TTD bersama para siswi SMAN 1 Dawarblandong, yang digelar di halaman sekolah SMAN 1 Dawarblandong. Gerakan minum TTD itu khusus siswi sebagai calon ibu untuk mencegah terjadinya stunting yang disebabkan faktor kurang darah atau anemia. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, bahwa saat ini bangsa Indonesia menghadapi masalah yang namanya stunting. Ini adalah anak-anak balita yang gagal tumbuh. Karena ketika ibunya mengandung kurang darah. "Ibu hamil kurang darah karena ibu hamil ini menikah ternyata dia kurang darah. Dan dia tidak pernah menyadari kalau dia kurang darah. Menstruasi menjadi salah satu penyebab wanita bisa kekurangan darah," katanya, Jumat (16/9/2022). Oleh sebab itu Ikfina mengimbau kepada seluruh siswi SMAN 1 Dawarblandong, agar mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Hal itu dikarenakan zat besi menjadi pendukung utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. “Makanan yang mengandung zat besi yaitu bayam, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian udang dawu, dan kuning telur. Karena faktanya 1/3 sampai 2/3 remaja putri di Indonesia mengalami kekurangan darah,” imbaunya. Ikfina memaparkan, remaja putri yang mengalami kekurangan zat besi tidak hanya menyebabkan kekurangan darah, akan tetapi juga bisa menyebabkan otak tidak bisa berpikir dengan cepat dan tidak bisa konsentrasi. Menurutnya, menstruasi tidak bisa dihentikan setiap bulan, sehingga solusinya harus makan makanan yang mengandung zat besi. “Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” paparnya. Ikfina mengungkapkan, penyerapan zat besi dalam tubuh ada dua, bisa berbentuk Ferri dan Ferro. Zat asam di dalam perut yang bentuknya Ferro maka akan mudah diserap, namun jika bentuknya Ferri maka akan susah diserap. "Jadi anakku semuanya, khususnya remaja putri ini, kalau kalian sedang makan tolong minumnya jangan teh atau kopi. Boleh teh dan kopi tapi minumnya nunggu satu jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik," pungkasnya. (yus)
Tanggulangi Stunting, Bupati Mojokerto Kampanye Minum TTD kepada Pelajar
Jumat 16-09-2022,15:08 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :