Kapolres Ambariyadi On Air Bareng Forkopimda

Kamis 24-10-2019,08:08 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

PROBOLINGGO- Masih dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya SIK SH MH  bersama Forkopimda "mengudara" menyapa masyarakat melalui radio Suara Kota milik Pemkot Probolinggo. Wali kota Habib Hadi Zainal Abidin mengawali pembicaraan tentang pelaksanaan upacara yang melibatkan puluhan ribu peserta. "Saya bangga, rangkaian HSN berjalan lancar dan kondusif.  Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung acara ini. Berkat kebersamaan yang dimunculkan antara pemerintah, forkopimda, para santri dan masyarakat berbaur untuk membangun kota ini. Dalam upacara, TNI dan Polri membaca asmaul husna ini juga bagian dari jiwa santri," ujarnya. Selanjutnya, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambaryadi Wijaya menceritakan tentang support kepolisian dalam pekan HSN. Mulai dari anggota yang bertugas menjaga kamtibmas menggunakan seragam polisi dengan songkok putih, juga berkalung surban di lehernya. "Ini sesuai surat edaran wali kota untuk pakai sarung ala santri. Beberapa kegiatan positif dan sosial dilakukan, contohnya pemberian air bersih di daerah Sumberkare yang masuk wilkum Polres Probolinggo Kota," urainya. Kapolres juga ingin menunjukkan bahwa siapapun yang memiliki jiwa santri layak disebut santri. Berkaca dari sejarah tentang  KH Hasyim Asy'ari  yang berperan menggerakkan para santri berjuang demi kemerdekaan bangsa ini. "Jika wali kota memberikan prioritas pendidikan untuk para hafiz Quran, kami juga bisa memfasilitasinya. Misal, ada yang berminat mendaftar polisi maka ada referensi khusus dari kepolisian setempat, karena jiwa santri haruslah menjadi bagian dari anggota polri,"imbuhnya. Hal senada juga diungkapkan Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo. Selama peringatan HSN, anggotanya berseragam doreng, pakai songkok putih dan berkalung surban. Termasuk terlibat dalam rangkaian HSN yang digelar pemkot, seperti bedah buku islami. "Jika ada santri yang hafiz Quran dan berkeinginan menjadi prajurit TNI tidak usah berkecil hati. Karena ada jalur prestasi diluar jalur reguler, ini bisa dimanfaatkan. Sosok prajurit harus memiliki jiwa santri,"ujarnya. Di lain sisi, Ketua DPRD Abdul Mujib juga mengapresiasi dengan adanya kesetaraan pendidikan di pondok pesantren dengan pendidikan sekolah umum. "Ini bentuk pengakuan keberadaan santri. Saya juga berharap para santri bisa bertransformasi mengikuti perkembangan era digital saat ini,"ungkapnya. Sebagai penutup, Kapolres bersama dengan anggota forkopimda menyampaikan ajakan untuk menciptakan kedamaian di Kota Probolinggo. Menjadi sosok santri yang bisa berkiprah dalam segala sisi, mencegah paham terorisme dan radikalisme, jaga NKRI, hidup berdampingan dalam kebhinnekaan, memiliki jiwa cinta tanah air dan bangsa yang pancasilais. (yud/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait