Kunjungan ini dalam rangka introspeksi serta refleksi diri terhadap keteladanan penyebar agama Islam di Kabupaten Lamongan. Napak tilas yang dilakukan oleh Pak Yes beserta Yai Rouf ini diharapkan mampu memberikan energi serta spirit baru yang lebih dalam pengabdian untuk mensejahterakan masyarakat, serta merekonstruksi dan membawa kejayaan Kabupaten Lamongan.
"Ini sebagai bentuk introspeksi diri. Meneladani ajaran adi luhung tokoh yang tengah mengantarkan kejayaan Lamongan di masa lalu. Semoga napak tilas ini bisa memberi energi lebih bagi kami untuk meneruskan pengabdian, membawa kejayaan Lamongan yang berkeadilan," ungkap Pak Yes.
Tidak hanya melakukan ziarah, Pak Yes juga meninjau pelaksanaan renovasi komplek Makam Sunan Drajat yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Komplek Makam Sunan Drajat yang merupakan kawasan peruntukan pariwisata dan cagar budaya, juga bernilai sejarah dan kawasan ekonomi khusus ini dianggap perlu untuk dilakukan revitalisasi perbaikan prasarana kawasan dengan maksud untuk menunjang kegiatan.
Dari Makam Sunan Drajat di Kecamatan Paciran Lamongan, Pak Yes dan Yai Rouf bergerak menuju makam Mbah Anggungboyo di Dusun Dukoh Desa Pringgoboyo Kecamatan Maduran. Makam Mbah Anggungboyo ini mulai dinamakan Makam Joko Tingkir sejak adanya kunjungan KH. Abdurrahman Wahid, yang menurutnya makam tersebut adalah makam Joko Tingkir.
Kedua tempat tersebut merupakan bentuk peninggalan sejarah penyebaran agama Islam di Lamongan. Banyak hal menurut Pak Yes yang bisa dijadikan teladan dari cerita sejarah keberadaan makam-makam tersebut, yang tentunya diharapkan mampu menjadi pemicu semangat dalam mewujudkan Lamongan yang lebih baik kedepannya.
"Budaya, sejarah ini lah yang akan menjadi spirit booster untuk memperkuat tekad dan niat pengabdian demi kesejahteraan dan kejayaan Kabupaten Lamongan," pungkasnya. (*/gus)