Polsek Tragah Imbau Siswa Tak Bawa Motor ke Sekolah

Rabu 01-12-2021,09:55 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Bangkalan, Memorandum.co.id - Personel Polsek Tragah akhir-akhir ini rajin nyambangi lembaga pendidikan setingkat SMP, Tsanawiyah dan sekolah sederajad lainnya. Hanya saja, beban tugas yang diamanatkan kepada mereka, tidak lagi full fokus pada sosialisasi disiplin penerapan prokes dan pemantauan giat vaksinasi massal di lingkup sekolah. “Tetapi, kunjungan anggota kesejumlah sekolah dalam beberapa hari terakhir ini, punya missi khusus terkait ketertiban dan keamanan di jalan raya,” kata Kapolsek Tragah, Iptu Eko Siswanto,SH, Rabu (1/12) pagi. Ghalibnya, Iptu Eko akhir-akhir ini mengendus sinyalemen tentang kian maraknya pemakaian motor R-2 di kalangan pelajar SMP, Tsanawiyah dan sekolah sederajad lainnya, ketika berangkat dan pulang dari sekolah. ” Nah, untuk sementara, kebiasaan seperti itu belum boleh dilakukan oleh anak-anak seusia pelajar tingkat SMP,” tandas Iptu Eko. Ketentuan itu, imbuhnya, punya rujukan dasar hukum yang jelas. Diantaranya, untuk anak seusia pelajar SMP, dipastikan belum memiliki Surat Idzin Mengemudi (SIM) karena belum cukup umur. Jadi secara yuridis mereka tidak dibenarkan bebas megendarai motor R2 di jalan raya. Termasuk membwa ke Sekolah. ika memaksakan diri, jelas ada potensi pelanggaran hukum. Selain itu, kian meningkatnya volume kepadatan arus lalu-lintas pasca beroperasinya Jembatan Suramadu, membuat para bocah SMP jadi agak rentan megalami laka-lantas di jalan raya. ” Jadi larangan kepada para siswa agar jangan membawa motor ke sekolah, pada prinsipnya juga bertujuan untuk menjaga keselamatan anak-anak kita,” tegas Iptu Sucipto. Untuk kepentingan itulah, Selasa (30/11) siang kemarin, Iptu Eko Siswanto, kembali mengamanahkan tugas kepada anggota Polsek Aipda Alim dan Aipda Misbah untuk nyambangi SMPN-1 Tragah. “Sesuai amanah Bapak Kapolsek, ya kami berdua intent menyuarakan imbauan kepada adik-adik pelajar, agar tidak usah membawa motor ke sekolah. Alasannya kami jelaskan secara persuasif,” kata Aipda Alim. Moment penyampaian pesan itu disiosialsasikan langsung secara face to face dengan komunitas siswa di halaman sekolah. Itu dilakukan jam istirahan dan ketika siswa pulang sekolah.” Kami mulai beaktifitas setelah dapat idzin dan restu dari Kasek SMPN-1 Tragah,”timpal Aipda Misbah.(ras).

Tags :
Kategori :

Terkait