Surabaya, memorandum.co.id - PJB terus berupaya menaikan sumbangsihnya terhadap bauran energi nasional dari energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya melalui Go Live Co-Firing PLTU Pulang Pisau.
Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan menjelaskan, acara dirangkai dengan webinar, bertema “Menerangi Negeri Dengan Implementasi Co Firing pada PLTU Asam Asam, PLTU Pulang Pisau dan PLTU Sintang untuk Indonesia Tangguh”.
Webiner juga diikuti Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Rudy Hendra Prastowo, Direktur Operasi 1 PT PJB M Yossy Noval A, dan sejumlah senior leader di lingkungan PLN grup.
"Co-Firing adalah penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler PLTU batubara," tutur Gong Matua Hasibuan.
Proses Co-Firing dilakukan tanpa menambah biaya ataupun membangun pembangkit EBT (biomassa) baru, sehingga lebih kompetitif. Benefit yang dihasilkan dari program Co-Firing pada PLTU batubara adalah reduksi emisi serta penghematan BPP, sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi lebih hijau
"PJB berkomitmen dalam menjalankan bisnisnya, PJB akan tumbuh berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Salah satunya melalui implementasi Co-Firing yang digencarkan PJB," tegas dia.
Saat ini pemerintah tengah mengupayakan adanya terobosan pemanfaatan biomassa guna mengurangi peran batubara yang masih dominan secara nasional dan mendorong capaian target bauran EBT pada 2025 sebesar 23 persen, termasuk didalamnya mendorong pemanfaatan biomassa untuk Co-Firing.
Co-Firing PLTU merupakan bagian dari upaya PJB dalam mendukung isu strategis dan global untuk memenuhi Paris Agreement dan juga mendukung transformasi PLN pada pilar Green.
"Co-Firing sendiri telah diinisiasi PJB sejak tahun 2018, diawali dengan kajian yang melibatkan lembaga perguruan tinggi, simulasi dan pemodelan numerik dengan bantuan komputasi modern," tegas dia.
Hingga pada 2021 telah melaksanakan uji coba pada 16 PLTU baik di Jawa maupun di luar Jawa dengan presentase Co-Firing 1-20 persen, menjadikan PJB sebagai perusahaan pembangkit yang terdepan pada inovasi Co-Firing di Indonesia.
Hingga Oktober 2021, PJB berhasil memproduksi Green Energy dengan total sebesar 86.54 GWh, dengan rincian sebagai berikut: Paiton1-2 (37,311.62 MWh); Pacitan (18,180.62 MWh); Rembang (9,251.80 MWh); Paiton 9 (12,506.52 MWh); Tanjung Awar-Awar (1,480.78 MWh); Indramayu (5,353.48 MWh); Ketapang (118.33 MWh); Anggrek (2,287.34 MWh); dan Bolok (10.99 MWh); serta Ropa (35.08 MWh). (day/fer)