Surabaya, memorandum.co.id - Program One Pesantren One Product (OPOP) di Jatim, menjadi peluang besar untuk menjadikan ekosistem ekonomi syariah terus berkembang pesat. Pasalnya, sebanyak 6.864 pondok pesantren atau setara dengan 24,76 persen dari total pesantren secara nasional berada di Jatim. Melihat keberadaan tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak merasa optimistis akan berkembang pesatnya program OPOP di Jatim. "Kita harap Ponpes bisa fokus memilih satu produk unggulannya lalu nantinya akan di kembangkan. Tentunya, dalam proses pendampingan dan pemasaran juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah baik di Kabupaten maupun Provinsi," kata Emil, Jumat (1/10/21). Komitmen Jatim sebagai regional ekonomi syariah tidak hanya difasilitasi melalui program OPOP saja. Program lain yang sudah berjalan seperti Santripreneur, Pesantrenpreneur, Sosiopreneur yang difasilitasi oleh OPOP Jatim Berdaya dalam permodalannya. "OPOP Jatim Berdaya adalah salah satu bentuk layanan permodalan berbentuk kartu yang dapat difungsikan sebagai kartu ATM/debit, sehingga mempermudah proses transaksi akses bagi pelaku wirausaha berbasis pesantren," jelas Emil. Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga memiliki pondok kurasi guna membantu proses quality control produk halal dan terdapat juga Rumah Kurasi dari BI di wilayah Kediri. Emil menyatakan, Produk halal unggulan yang nantinya lolos kurasi akan lanjut dipasarkan melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk pemasaran produk lokal. Tersedia juga Export Center untuk distribusi dan marketing produk-produk halal Indonesia ke kancah internasional. "Indonesia sekarang adalah importir halal food terbesar. Jika ingin menjadi pusat industri halal, maka kita harus mengenalkan produk-produk halal dari industri lokal sendiri, dan membalikkan posisi dari importir menjadi eksportir,"pungkasnya. (mg-6/fer)
Wagub Emil: Pemprov Jatim Terus Dukung Proses Pengembangan Produk di Ponpes
Jumat 01-10-2021,21:26 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :