Kapolres Lamongan Ajak Milenial Cegah Radikalisme

Minggu 18-08-2019,20:45 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

LAMONGAN- Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung memberikan arahan pada generasi milenial terkait bahaya paham radikalisme, khususnya di lingkungan pelajar SMP dan SMA. Menurut Feby paham tersebut sangat berbahaya terhadap perkembangan kejiwaan generasi bangsa kedepan. Karena mereka tidak akan bisa menatap masa depan yang cerah, yang ada dipikiran mereka selalu negatif dan selalu merasa benar sendiri. " Tema yang kita angkat pada waktu itu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai nilai luhur budaya bangsa dan dan mencegah paham radikalisme dikanlangan generasi milenial," kata dia, Minggu (18/8) siang. Selain merusak kejiwaan dan masa depan, lanjut Feby, paham radikalisme juga sangat berbahaya terhadap keyakinan seseorang, baik dalam beragama maupun bernegara. Feby menegaskan, terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu ada kebersamaan  dari seluruh komponen bangsa dalam menanggulangi penyebaran paham radikalisme tersebut. "Terorisme merupakan ancaman berbahaya dan perlu mendapat penanganan serius. Karena aksi teror yang mereka lakukan, tidak hanya mengarah pada aparat keamanan atau polisi saja, akan tetapi masyarakat sipil juga sangat berpotensi besar ikut menjadi korban teror," tegas dia. Sementara Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Lamongan KH Masnur Arif mengatakan, paham radikal harus segera ditanggulangi secara serius. Menurutnya, paling tidak ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk menangkal paham radikal tersebut. Kebanyakan dari mereka salah menafsirkan ajaran agama, khususnya yang berkaitan dengan jihad. "Pertama, belajar ilmu agama yang jernih dari para Ulama' yang jujur, disertai dengan penerapan yang baik. Kedua, sikap tengah dan kemoderatan yakni ilmu Aswaja, Asy'ariyyah dan Maturidiyah. Ketiga, Methode Memerintah yang baik dan melarang yang buruk dengan cara yang baik, bukan dengan cara kekerasan dan bom," jelasnya. (al/har/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait