Polisi Kejar Pengunggah Seruan Aksi Tolak PPKM Darurat di Kota Malang

Rabu 14-07-2021,16:02 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Malang, Memorandum.co.id - Polisi Kota Malang melakukan penyelidikan terkait penyebar informasi unjukrasa menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Malang. Dalam postinganya tertulis Malang Melawan. Seruan Aksi #Tolak PPKM Darurat #Menindas Rakyat Kecil, Rabu 14 Juli 2021, Balaikota Malang. Mengingat, informasi penolakan PPKM Darurat itu, dirasa meresahkan. Bahkan, berpotensi memecah belah. Sementara masyarakat Malang Raya, adalah masyarakat yang damai. "Kami lagi mendalami siapa pengunggah pertama. Karena setelah dua jam aktif, akunnya langsung hilang. Tapi kami akan berusaha mencari," terang Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto saat ditemui Memorandum.co.id, Rabu (13/07/2021). Ia menambahkan, pihaknya bahkan sudah koordinasi dengan Reskrim, cyber, intel dan lainya. Bhabinkamtibmas sempat komunikasi dengan orang orang yang diduga nomor kontak dengan seruan aksi Malang Melawan. Namun, hal tersebut (seruan aksi) ternyata bukan dari orang tersebut. Dan hanya, dicatut nomornya saja. "Saya khawatir, ada pihak luar yang mengkambinghitamkan yang terjadi di sini. Saya minta masyarakat di sekitar kita untuk peduli," lanjutnya. Sementara itu, dari pantauan di lapangan, hingga berita ini ditulis, tidak ada masyarakat yang bergerak ke Balai Kota dan DPRD. "Kita ketahui DPRD sendiri kan WFH. Kami menghimbau, kalau ingin menyampaikan aspirasi di masa pandemi, lebih baik audiensi mengirimkan surat. Nanti kita bantu pembahasan di DPRD dan pak Wali Kota," pungkas Buher. Menurutnya, mekanisme seperti audiensi surat dan perwakilan, tidak menciptakan kerumunan. Apalagi, dengan cara unjuk rasa itu, belum tentu aspirasinya bisa tersalurkan. Selain itu, Kapolresta memohon, agar tidak ada corat coret vandalisme. Nantinya, penghobby grafiti, akan dicarikan lokasi. Sehingga, bisa lebih indah ketika disalurkan. (edr)

Tags :
Kategori :

Terkait