Lamongan, memorandum.co.id -
Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUMDes merupakan badan usaha yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan perekonomian desa serta usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa. Disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar, dalam kunjungan kerjanya di Desa Kendal Kecamatan Sekaran, Senin (5/6), bahwa prinsip utama BUMDes adalah kesejahreraan warga desa.
Mendes Abdul Halim Iskandar dengan membawa formasi jajaran yang lengkap mengunjungi salah satu wisata tematik kawasan bahagia taman mahoni Kendal. Ia merasa sangat bahagia melihat inovasi yang ada di taman wisata tersebut.
"Alhamdulillah saya bersyukur, hari ini rasanya bahagia banget. Masuk desa kemudian ada inovasi. Melihat masa depan bangsa ini begitu cerah. Apalagi di situ ada tempat baca dan literasi", ujar Mendes PDTT.
Abdul Halim Iskandar mengungkapkan bahwa terdapat dua hal yang membuatnya tertarik dalam mengunjungi Lamongan kali ini. "Yang menarik tadi ada satu hal, no wifi full interaksi. Sebenarnya tidak begitu mengagetkan tapi itu penting karena 24 jam kehidupan kita sekarang dikendalikan oleh jaringan internet, ada sesuatu yang hilang, yakni interaksi, dan ini ditemukan di Desa Kendal ini. Ini menurut saya akan menjadi barang langka," ungkap Abdul Halim Iskandar.
Hal menarik yang kedua menurut Mendes PDTT adalah jawaban Bupati Yuhronur Efendi ketika ditanya perihal prioritas pembangunan. Bupati YES menyatakan bahwa prioritas infrastruktur jalan utama poros desa merupakan prioritas yang utama.
"Dengan bupati memberikan prioritas infrastruktur jalan utama poros desa ini juga menjadi bagian penting untuk menjadi ruang kepercayaan yang besar. Kepala Desa punya bupati yang sangat perhatian, tinggal bagaimana kepala desa memanfaatkan semua ini untuk kepentingan kesejahteraan warganya. Kalau warga seluruh desa sejahtera, otomatis Kabupaten Lamongan yang sudah kadung terkenal itu sudah pasti sejahtera," terangnya.
Mendes PDTT menambahkan, BUMDes tidak diperbolehkan menjadi kompetitor warga. Bila perlu BUMDes harus mengkonsolidasi UMKM, mencarikan pemasaran yang lebih maksimal, memfasilitasi pelatihan packaging, juga produksi. Ia berharap nantinya semua pemulihan ekonomi nasional di level desa dapat dikelola oleh BUMDes.
Selain itu, Mendes PDTT juga memberikan apresiasi kepada 170 desa di Lamongan yang sudah menyelesaikan pendataan desa sebelum tanggal 1 Juni ini. Ia yakin data yang lengkap dan detail dari desa akan mampu membantu pemerintah kedepannya.
Bupati YES berharap kehadiran Mendes PDTT mampu memberi motivasi, spirit, dan inspirasi bagi Lamongan untuk terus mengembangkan desa-desanya menjadi lebih baik. Bupati YES juga melaporkan bahwa dalam waktu dekat ini program utamanya adalah penanganan pandemi, yang salah satunya adalah dengan membangkitkan perekonomian melalui kebangkitan UMKM, baik secara offline (taman tematik) maupun online (aplikasi).
"InsyaAllah akan terus kami kembangkan agar UMKM Lamongan bisa bergairah kembali dan bisa membangkitkan ekonomi kembali. Alhamdulillah desa-desa bergairah untuk terus bangkit dan menjadi desa-desa mandiri," kata YES.
Sebelum meninjau lokasi Bumdes di Desa Kendal Kecamatan Sekaran, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Bupati Yuhronur Efendi dan jajaran Forkopimda melakukan peletakan batu pertama NU Center gedung PC GP Ansor Kabupaten Lamongan di Plosowahyu.
Gedung NU Center ini berdiri di atas tanah wakaf seluas kurang lebih 350 m² yang direncanakan akan selesai dibangun dalam kurun waktu 2 tahun. Gedung NU center ini diperkirakan akan menjadi kantor NU terbesar di Indonesia.(*/gus)