Pocong “Gentayangan” di Alun-Alun Lumajang, Datangi Orang Tak Pakai Masker

Minggu 23-05-2021,06:55 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Lumajang, memorandum.co.id - Satlantas Polres Lumajang tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya Covid-19. Kali ini mereka memiliki cara tersendiri untuk mensosialisasikannya. Mereka menggunakan atribut bentuk mikroskopik virus corona dan pocong untuk sosialisasi bahaya Covid-19 di seputar Alun-Alun Lumajang, Sabtu (22/5/2021) malam. Selain membawa maskot corona dan pocong, mereka juga menghadirkan alat peraga keranda, petugas ber-APD lengkap serta contoh pasien yang terpapar virus Covid-19. Ada juga petugas yang membawa pengeras suara dan poster imbauan sosialisasi protokol kesehatan. Orang-orang beratribut tersebut melakukan aksi teatrikal yang memberi gambaran bahwa ketika tidak menggunakan masker, corona akan datang dan menempel kemudian akan jatuh sakit seperti pasien yang lemah tak berdaya dan jika semakin parah akan meninggal dunia yang digambarkan dengan keranda dan pocong. Mereka menyapa warga yang ada di seputar Alun-Alun Lumajang dan para pengendara yang melintas. Jika ada yang tidak menggunakan masker, corona dan pocong dengan sigap mendatangi selanjutnya petugas akan memberikan masker gratis dan imbauan. Terpantau, tidak sedikit warga yang panik karena didatangi kemudian lari ketakutan bahkan ada beberapa anak kecil yang menangis histeris. Namun banyak warga yang malah terhibur dengan kehadiran maskot corona dan hantu palsu tersebut. "Jadi ini salah satu bentuk konsep lain sosialisasi terkait dengan Covid-19. Kami mengajak masyarakat agar mengetahui akan bahayanya Covid-19, tetap melaksanakan 5M selain itu juga alat peraga yang kami gunakan ini gunanya untuk memudahkan masyarakat agar mereka secara visual mengerti maksud dan tujuan kami," kata Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho. Bayu menjelaskan, bahwa pihaknya sengaja melaksanakan kegiatan ini pada malam minggu di Alun-Alun Lumajang karena dianggap berpotensi menimbulkan kerumunan warga. "Kita ketahui bahwa malam minggu adalah waktu berkumpulnya keluarga dan alun-alun adalah tempat berkumpulnya warga sehingga kami anggap ini adalah tempat terbaik untuk melakukan sosialisasi dalam bentuk drama teatrikal," jelasnya. Menurut Bayu, rencana ke depannya kegiatan ini akan terus berlanjut di tempat-tempat keramaian seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan. "Kegiatan ini ke depannya akan saya berlangsungkan sebagai program kami dalam bentuk lain sosialisasi di tempat-tempat keramaian seperti tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan," pungkas Bayu. (Fai)

Tags :
Kategori :

Terkait