Tulungagung, memorandum.co.id - Polisi masih mendalami penyebab pasti ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, yang terjadi pada Senin (10/05) pukul 23.00 WIB. Kerasnya ledakan mengakibatkan rumah kosong yang digunakan untuk meracik petasan rusak parah, hingga sebagian genteng dan temboknya hancur. Kapolsek Rejotangan, AKP Heri Poerwanto mengatakan, oleh TKP awal telah dilakukan bersama tim Inafis Polres Tulungagung pada Senin malam. Dan kemungkinan olah TKP akan dilanjutkan pada Selasa (11/05) siang. "Siang atau mungkin pagi ini. Kita menunggu tim dari Inafis," ucapnya. Heri menjelaskan, ada sejumlah barang bukti yang diamankan dari olah TKP awal. Salah satunya yaitu petasan yang sudah diracik dan diberi sumbu, namun tidak ikut meledak berukuran sebesar paha orang dewasa dengan tinggi 25 centimeter. "Tadi malam pukul 23.00 sudah olah TKP, tapi kan gelap banget. Ini tadi ada beberapa (barang bukti) yang diamankan. Diantaranya ada 3 buah petasan yang sudah diracik, sudah ada sumbunya tapi belum meledak," tambah Heri. Pihaknya menyebut, dari keterangan yang diperoleh petugas, petasan dibuat untuk diledakkan pada perayaan Idulfitri lusa. Tetapi terkait penyebab pasti meledaknya, polisi masih melakukan penyelidikan. Akibat kejadian itu 1 orang korban meninggal dunia di lokasi, 1 lainnya meninggal saat dalam perawatan, dan 7 orang korban lainnya masih menjalani perawatan medis. "Tadi malam yang langsung meninggal ada 1. Kemudian 1 lagi meninggal saat perawatan. Sementara lainnya masih dirawat intensif," pungkasnya. (fir/mad)
Petasan Meledak, 2 Tewas, 7 Dirawat Intensif
Selasa 11-05-2021,09:09 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :