Ibu Mertua Bikin Cerai Muda (1)
Senin 10-05-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Sering Melihat Ibunya Disiksa
Tak pernah terbayangkan bercerai di usia muda, di umur pernikahan yang singkat, dan dalam kondisi hamil dialami oleh Serly (nama samaran).
Gara-gara ibu mertuanya yang terlalu posesif, Serly harus diceraikan oleh Andri (nama samaran juga) suami yang baru menikahinya satu tahun yang lalu itu.
Di tahun 2018, Serly berumur 24 dan suaminya Andri berusia 26 tahun. Pernikahan mereka bertahan hanya delapan bulan. Selama pernikahan Serly sebetulnya merasa tidak kuat. Sebab, banyak tekanan dari suami dan orang tuanya.
"Aku mengadu ke orang tuanya terkait perilaku anaknya dengan maksud agar orang tuanya menasihati dia. Tapi selalu aku yang disalahkan. Aku sudah kasih bukti lebam-lebam ke ibunya pun tetap tidak ada respons," kenang Serly.
Awalnya Serly tidak mengetahui suaminya mengidap satu penyakit. Serly baru tahu setelah dua bulan bahwa suaminya itu punya penyakit psikologis saat kecil akibat perceraian orang tuanya. "Dia sering melihat ibunya disiksa," ucapnya.
Oleh karena Itulah, jika pada saat kambuh, emosi Andri meningkat dan sesak napas berlanjut sampai harus dibawa ke rumah sakit untuk menenangkan diri. "Setelah tahu itu, aku coba menerima dia dan lebih sabar lagi dalam menghadapinya," katanya.
Pernikahan Serly semakin memprihatinkan saat ibu Andri selalu saja menyalahkannya. Karena menurut ibu mertuanya, penyakit Andri yang sudah lama hilang, setelah menikah malah kambuh lagi. "Ibunya malah menyalahkanku. Katanya sejak menikah denganku penyakit Andri kambuh lagi," ungkapnya.
Serly selalu berdoa supaya diberi jalan agar pernikahannya seperti pernikahan pada umumnya. Akhirnya, pada bulan keempat setelah menikah, ia hamil. Dirinya merasa bahagia saat itu. Namun, tidak dengan Andri. "Aku senang sekali saat itu. Namun suamiku tidak. Dia takut kalau nanti kami punya anak, kasih sayang dan perhatianku terbagi untuk anak dan suami," ungkapnya.
Selama berbadan dua, pernikahannya semakin berjalan tidak baik. Mereka sering pisah rumah, alasannya Andri ingin menenangkan diri di rumahnya. Ditambah ibunya yang sangat posesif.
"Aku memohon kepada suamiku untuk pulang ke rumah karena sudah sebulan. Akhirnya dia datang ke rumah dengan orang tuanya," jelasnya. (mg5/jos, bersambung)
Tags :
Kategori :