Gresik, Memorandum.co.id - Pasca-Musyawarah Cabang (Muscab) V beberapa waktu lalu, DPC PKB Gresik mulai merapatkan barisan dan menata kekuatan politik. Kemarin, partai berlambang bola dunia itu menggelar silaturahmi bersama alim ulama dan tokoh nasional. Seperti pernah diberitakan, hasil Muscab V menyepakatu PKB akan mendorong serta bersinergi bersama pemerintah. Utamanya dalam menyelesaikan persoalan banjir Kali Lamong, mendorong tersedianya lapangan kerja seluas-luasnya. Selain itu, memperbaiki sistem tata kelola pendidikan agar lebih responsif dan up to date terhadap dunia kerja. "Sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Gresik menjadi lebih kompetitif," kata Ketua DPC PKB Gresik hasil Muscab V, Much. Abdul Qodir. Hal tersebut penting. Mengingat, angka pengangguran di Kota Santri persentasenya masih di atas 6 persen. Untuk itu diperlukan sinergitas dan kerja-kerja kolaboratif. Pria yang juga Ketua DPRD Gresik itu yakin, pokok-pokok pikiran tersebut akan memeroleh dukungan penuh dari seluruh elemen. Tentunya, dengan tetap mempertimbangkan nasihat dan arahan paea tokoh dan ulama NU. Sebab, ide dan gagasan yang luar biasa sangat mungkin bisa diproduksi dari anak muda. Namun kebijaksanaan dalam menjalankan tersebut yang masih ditakutkan. "Nasihat para sesepuh dan kyai sangat penting. Agar tidak sekedar inovatif namun juga penuh berkah," imbuh wakil rakyat dari dapil Driyorejo Wringinanom itu. Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid yang hadir dalam kesempatan tersebut berpesan agar pembangunan Gresik ke depan harus tetap membawa semangat keagamaan, Ruhut Diniyah. Semangat itu tidak boleh tersingkir. Jalur politik harus dimanifestasikan sebagai jalur perjuangan untuk menegakkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Ditambahkan, para ulama dan kader NU sudah harus merubah mindset bahwa politik itu kotor. "Mari berjuang berama, cara yang kotor harus diubah berlandaskan nafas keislaman," tegas pria yang terpilih dari dapil Gresik-Lamongan itu.(and/har)
Kategori :