Surabaya, memorandum.co.id - Senam Dahlan Iskan (DI) Style yang digelar di halaman Graha Pena digaungkan sebagai kegiatan sederhana yang menumbuhkan kegembiraan dalam olahraga.
Hal itu terlihat dari ratusan anggota komunitas Senam Dahlan Iskan Style yang berpartisipasi, di antaranya nampak bersorak-sorai sembari menggerakkan badannya dengan gerakan yang mudah dilakukan.
Dahlan Iskan mengungkapkan, senam ini semula terselenggara setiap pekan di Monas, Jakarta, sewaktu menjadi Menteri BUMN 2011 silam. Dari sanalah kemudian rutinitas senam ini diaplikasikan di Surabaya dan menjadi agenda harian bahkan sudah berjalan 4 tahun lamanya.
"Kebanyakan yang ikut senam ini seperti saya, yang sudah menjelang tua. Karena dengan bersenam kondisi badan tidak hanya lebih sehat namun terhindar dari kepikunan," tuturnya.
Bagaimana tidak, ratusan pesenam yang didominasi oleh lansia kompak mengikuti gerakan instruktur yang terbilang masih muda.
Gerakan badan ibu-ibu dan bapak-bapak terlihat luwes dan tak terputus. Padahal dalam durasi satu jam, sebanyak 20 lagu diputar dengan gerakan senam yang berbeda.
"Inilah kenapa kemudian saya sebut olahraga ini sebagai senam anti pikun," tandas Dahlan Iskan sembari tertawa, Minggu (28/2/2021).
Bahkan rencana ke depan, akan menambahkan porsi senam dengan menghadirkan lagu bernuansa latin yang tentu akan memunculkan gerakan baru.
"Hari ini kita senam dengan 20 lagu, mulai dari dangdut, pop, Mandarin dan lain-lain itu. Yang belum ada ini lagu dengan nuansa latin, nanti kita akan menambahkan itu," ungkapnya.
https://www.youtube.com/watch?v=YFF8IMbog2Y
Sementara itu, di lokasi senam juga turut dihadiri oleh Direktur Utama Surat Kabar Harian Memorandum, Choirul Shodiq. Abah Shodiq panggilan akrabnya ini terlihat antusias selama senam dihelat.
"Olahraga ini saya jadikan sebagai ibadah. Langkah ikhtiar saya dalam menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Di lain sisi juga agar tubuh tidak kaku dan menambah kegembiraan dalam hati," pungkas abah Shodiq. (mg3)