Unusa Miliki Laboratorium VR dan Microteaching Pertama di Indonesia

Jumat 05-02-2021,20:07 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meresmikan laboratorium virtual reality (VR) dan laboratorium microteaching guna menjawab kegelisahan dosen dan mahasiswa terkait mata kuliah yang mensyaratkan pelaksanaan praktikum. Di tengah pandemi Covid-19 yang tidak terlihat tanda-tanda akan mereda, protokol kesehatan (prokes) membatasi kontak langsung dan meminimalisir kerumunan sehingga kegiatan praktikum menjadi kendala. Di sisi lain, kegiatan praktikum pada beberapa materi perkuliahan, menjadi prasyarat mutlak dalam menentukan kelulusan mahasiswa. "Unusa menyiapkan dua laboratorium ini untuk praktikum melalui virtual reality dan menyiapkan bahan ajar pada laboratorium microteaching. Teknologi dan perangkat yang disediakan di lab microteaching ini baru Unusa yang menggunakannya di Indonesia. Kami ingin mengenalkan sekaligus mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi terkini,” terang Ketua Yayasan Prof Mohammad Nuh pada peresmian, Jumat (5/2/2021). Nuh menjelaskan, keunggulan lab microteaching yang pertama di Indonesia digunakan di lingkungan lembaga pendidikan, lantaran memiliki interactive board sebagai pengganti white board. Pengguna bisa langsung berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di papan tersebut seperti, presentasi, video, dan lainnya. Selain itu agar mempermudah tenaga pengajar dalam menjelaskan suatu materi di lengkapi pula dengan teknologi bernama light board. “Cara kerja teknologi ini cukup sederhana, mirip dengan papan tulis pada umumnya, namun alih-alih menggunakan papan, light board menggunakan kaca, sehingga tembus pandang," katanya. Rektor Unusa Achmad Jazidie mengatakan, Unusa berusaha untuk bisa beradaptasi dengan kondisi ke kinian, tapi juga dibarengi dengan tindakan kreatif. Laboratorium virtual reality menjadi jawaban bagi model pembelajaran konvensional dalam hal praktikum, yang mewajibkan peserta didik hadir dalam satu laboratorium. "Unusa mencoba menembus kebuntuan model pembelajaran konvensional. melalui pemanfaatan VR, mahasiswa sekaligus dituntut untuk melek terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. sehingga mahasiswa memiliki digital literacy yang memadai," papar Jazidie. Kini di Lab VR Unusa, masih kata Jazidie, sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. "Ke depan paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa, maka modul-mudul ini sekaligus akan dipatenkan,” pungkasnya. (mg-1/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait