Bupati Jombang Anggap Protes Warga di Lokasi Banjir Settingan

Kamis 14-01-2021,14:59 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Jombang, memorandum.co.id - Terkait insiden seorang pria marah-marah saat meninjau lokasi banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Rabu (13/01) kemarin, Bupati Jombang, Mindjidah Wahab mengatakan, aksi protes tersebut merupakan settingan. Bupati Jombang telah memerintahkan Camat Kesamben untuk memastikan identitas pria itu. Karena hingga kini identitasnya belum diketahui. "Saya belum pastikan, warga atau penduduk situ apa belum, karena saya belum lihat KTP-nya. Saya perintahkan pada Pak Camat dan saya minta KTP-nya dulu. Jangan-jangan itu adalah settingan, sama dengan waktu di Stikes," katanya kepada jurnalis, Kamis (14/1/2021). Mundjidah menandaskan, hal-hal seperti ini harus diwaspadai. Kalau warga (Jombang) sendiri, tidak ada yang begitu. Berarti karakternya tidak akhlakul karimah. Itu sudah terbaca, settingan aja. "Pesan saya, supaya ada komunikasi, saya kan melihatnya banjir. Dia itu belum tentu kena banjir, kena dampak rumahnya itu belum tentu. Mau dicari dulu orangnya, KTP-nya mana. Rumahnya di mana, kena dampak banjir apa tidak," tandasnya. Menurut penjelasan Mundjidah, etikanya tidak ada. Tidak tahu kalau mabuk. Cara-cara seperti itu dinilai tidak manusiawi. Jadi hal-hal seperti ini harus diwaspadai. Untuk itu, diharapkan ke depan menjaga ukhuwah, persaudaraan. "Ada aturannya, bahasanya itu ada tata kramanya lah. Walaupun kepada siapa saja, gak kepada bupati, orangtuanya sendiri diginikan terus gimana," jelasnya. Menurut Mundjidah, kalau pemikirannya sehat tidak seperti itu. "Maka, Jombang berkarakter ini membawa karakter yang berbudaya, berbudi luhur," pungkasnya. Perlu diketahui, pada Rabu (13/01/2021) sekitar pukul 12.20 WIB siang, Bupati Jombang bersama rombongan Forkopimda meninjau lokasi banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. Usai menyerahkan bantuan di lokasi banjir, tiba-tiba seorang warga datang menghampiri bupati sambil marah-marah. Menurut pria itu, bupati diminta untuk turun ke tengah-tengah banjir bersama warga yang terdampak. "Percuma mrene (percuma ke sini). Mlebuo nek wani (masuk saja kalau berani). Nginepo nang kene seminggu (Nginap disini satu minggu)," cetus pria itu pada Bupati Jombang. (yus)

Tags :
Kategori :

Terkait