Densus 88 Gerebek Terduga Teroris di Pungging

Kamis 24-12-2020,08:50 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Mojokerto, memorandum.co.id -  Salah satu rumah terduga teroris di Jalan Raya Pungging, RT 4/RW 5, Dusun Pungging, Desa Pungging, Kecamatan Pungging, digerebek Densus 88, pada Rabu (23/12/2020). Rumah tersebut dihuni salah seorang terduga teroris bernama HAB (50). Rumah terduga teroris itu digunakan sebagai usaha tour and travel umrah haji. Pada saat penggerebekan, sekitar 10 mobil polisi berhenti di depan rumah terduga teroris itu. "Tadi ada sekitar 10 mobil polisi, 3 di utara jalan 7 di selatan jalan. Terus banyak polisi pakaian preman, bahkan sampai turun ke sawah-sawah juga mengelilingi rumahnya sambil bawa senjata laras panjang," ujar warga setempat yang tak bersedia disebutkan namanya. Pria paruh baya itu menambahkan, sejak sebulan terakhir polisi berpakaian preman sudah memantau pergerakan HAB. "Siang sama malam gitu mereka mantau di warung depan pabrik itu (PT Dinamika Megatama Citra). Kadang ada dua orang, kadang tiga," tambahnya. Jarak antara warung dan lokasi penggerebekan sekitar 100 meter," ujarnya. Dikonfirmasi, Ketua RT setempat, Sukeri (41), mengatakan tak tahu persis penggerebekan yang terjadi di salah satu rumah warganya itu. “Saya tidak tahu persis kejadiannya, barusan habis Isya saya ditelepon Pak Lurah. Ketemu istrinya itu, ibu NA, saya di suruh pak lurah minta berkas-berkasnya,” ungkapnya. Ia datang ke rumah terduga teroris sekitar pukul 19.00, lantaran dihubungi Kepala Desa Pungging untuk meminta lampiran salinan kartu keluarga (KK) dan fotokopi KTP dari NA (istri terduga teroris) serta suami keduanya, HAB. ”Ini tadi dihubungi sama Pak Lurah, mengambil fotokopi  KK dan KTP. Tapi katanya sudah di bawa semua,” bebernya. Sukeri menyebutkan, dirinya tak menyangka warganya bakal diamankan polisi lantaran diduga sebagai teroris.Pasalnya, warganya itu tidak pernah menampakkan prilaku mencurigakan layaknya seorang terduga teroris. Pria keturunan arab berbadan tinggi besar tersebut sudah sekitar lima tahun tinggal di rumah istrinya itu. Keseharian mereka tak lain adalah menjalankan bisnis tour and travel miliknya tersebut. “Mereka orangnya biasa saja, tidak aneh-aneh. Pernah komunikasi dan kumpul-kumpul tapi jarang, kalau tidak ada kepentingan atau diundang kegiatan ya gak ketemu. Tapi kalau diundang ya datang,” tandasnya. (no/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait