People Power Adalah Kehancuran Negara

Kamis 16-05-2019,15:20 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Gelaran pemilu di Surabaya sudah usai. Pelaksanaannya secara umum berjalan aman dan lancar. Yang ditunggu adalah hasil dari penghitungan KPU. Di tengah hasil rekapitulasi tersebut, terdapat saling klaim kemenangan dari dua kubu. Tentu saja klaim kemenangan tersebut membuat masyarakat cukup bingung dan mempunyai potensi adanya saling tuduh berbuat kecurangan. Ketua Majelis Ulama (MUI) Kecamatan Krembangan KH Drs Khoirron Sueb menyoroti dan mengimbau kepada elit politik dan tokoh masyarakat untuk menahan diri. Ia juga mengimbau masyarakat tidak terpancing. Terlebih dengan adanya isu people power yang memanaskan situasi yang sudah kondusif ini. "Para elite politik dan para tokoh masyarakat seharusnya mendinginkan situasi. Jangan berkomentar yang tidak-tidak sehingga memancing amarah yang pada akhirnya berakhir dengan tindakan anarkis. Jangan sampai ada people power," imbau Khoirron. Khoirron juga meminta semuanya lebih sabar menunggu hasil resmi dari KPU. Negara kita adalah negara demokrasi dan jangan sampai ada yang terprovokasi people power. Sebenarnya people power baik pada hakekatnya. "Tapi kalau niat dan tujuannya salah pasti hasilnya salah.Jangan bertindak anarkis," tandas dia. Khoirron mengingatkan, people power di negara-negara lain adalah sebuah kehancuran. Indonesia yang sudah kuat ini, bermartabat, akan dihancurkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan kedamaian. Tidak suka dengan Indonesia yang lebih maju dan lebih hebat. Situasi saat ini aman dan tetap kondusif. Sedikit gesekan memang ada, tapi semuanya bisa diatasi dan terselesaikan dengan baik oleh polisi dan pemangku kepentingan. "Masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah usai Pemilu ini. Siapa pun pemimpinnya, kita harus mendukung, semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," pungkas Khoirron. (rio/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait