Lumajang, memorandum.co.id - Ratusan warga Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, melakukan aksi unjuk rasa menolak penambangan pasir, Senin (23/11). Warga menilai penambangan pasir dengan mesin penyedot bisa menyebabkan terjadinya longsor. Aksi yang dikoordinatori oleh Ketang(43) ini menolak penambangan dengan menggunakan mesin penyedot karena dekat dengan area pemukiman warga. "Kami khawatir penambangan dengan cara seperti itu selain bisa merusak lingkungan juga bisa menyebabkan longsor. Apalagi lokasi tambang sangat dekat dengan pemukiman warga dan dekat dengan akses jalan masyarakat” jelasnya Aksi ini bermula ketika sekitar 2 bulan yang lalu, Atmo warga Dusun Sumber Langsep, Desa Jogosari Kecamatan Candipuro, melakukan penambangan di lahan milik keluarganya atas nama Lestari. Ia menggunakan penyedot dengan radius kurang dari 200 meter dari jalan dan pemukiman warga. Karena dirasa membahayakan, warga berusaha melakukan mediasi tetapi selalu menemui jalan buntu serta mengabaikan peringatan dari warga. Justru menambah mesin penyedot. Melihat itu warga bertambah geram dan spontanitas melakukan aksi unjuk rasa. Melihat jumlah massa yang banyak para pekerja tambang dan sopir lari meninggalkan area tambang. Mendengar informasi aksi unjuk rasa, Camat Candipuro Agni Megatran, babinsa, bhabinkamtibmas, dan Kasi Kerjasama Satpol PP Kabupaten Lumajang mendatangi area tambang dan melakukan mediasi untuk meredam emosi warga. “Sementara ini kami akan hentikan dulu aktifitas menambang dan menunggu hasil mediasi yang nantinya akan kami fasilitasi. Jadi warga silahkan bubar dan pulang kerumah masing masing," pinta dia. Didampingi Camat Candipuro, Kasat Intelkam Polres Lumajang yang meninjau aksi tersebut, lewat salah satu tokoh masyarakat menghimbau agar tidak main hakim sendiri yang justru nantinya akan menimbulkan permasalahan baru. (ani/udi)
Ratusan Warga Tolak Penambangan Pasir Pakai Mesin Penyedot
Senin 23-11-2020,18:10 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :